Selasa, 23 Oktober 2012

Hadist Tentang Hari Kiamat

Hadits Pertama:
JANGAN MUDAH MENYALAHKAN ORANG LAIN
Dari Abu Hurairah Ra., bahwasanya  Rasullullah SAW bersabda: “Jika ada seseorang berkata, “orang banyak  (sekarang ini) sudah rusak, maka orang yang berkata itu sendiri yang paling rusak di antara mereka.” (HR. Muslim)

Keterangan
Imam Nawawi ketika menulis Hadits ini dalam kitab Riyadus-Solihin, beliau memberikan penjelasan seperti berikut: “Larangan seperti di atas tadi  (larangan mengatakan orang banyak telah rusak) adalah untuk orang yang mengatakan sedemikian rupa dengan tujuan rasa bangga pada diri sendiri, sebab dirinya tidak rusak, dengan tujuan merendahkan orang lain dan merasa dirinya lebih mulia dari pada mereka. Maka yang demikian ini adalah haram.
Adapun orang yang berkata seperti ini kerana ia melihat kurangnya perhatian orang banyak terhadap agama mereka serta didorong oleh perasaan sedih melihat nasib yang dialami oleh mereka dan timbul dari perasaan cemburu terhadap agama, maka perkataan itu tidak ada salahnya.
Hadits ini sengaja diletakkan di permulaan buku ini supaya menjadi suatu peringatan kepada Umat Islam apabila menerangkan Hadits-hadits akhir zaman seperti apa yang dituliskan di sini yang banyak menyingkap tentang kemunduran umat Islam dan kerusakan moral mereka.
Oleh kerana itu, kita coba mengaitkan hadits-hadits tersebut dengan realiti umat Islam dewasa ini, maka janganlah kita merasa bangga dan ‘ujub dengan diri sendiri, bahkan hendaklah kita menegur diri kita masing-masing dan jangan senang menuding jari ke arah orang lain. Walaupun kerosakan moral umat Islam dewasa ini perlu dibicarakan untuk tujuan memulihkan, namun penyingkapannya itu perlu dalam bentuk yang sehat dan dengan perasaan yang penuh kasih sayang serta dengan rasa cemburu terhadap agama, bukan dengan perasaan bangga diri dan memandang rendah kepada orang lain.
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan limpah karuniaNya mencucuri kita rahmat, taufiq dan hidayah.
Hadits Kedua:
MENGAPA DUNIA ISLAM MENJADI SASARAN PEMUSNAHAN
Dari Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy  (isteri Rasulullah SAW ), beliau berkata:” (Pada suatu hari) Rasulullah SAW masuk ke dalam rumahnya dengan keadaan cemas sambil bersabda: “La ilaha illallah, celaka (binasa) bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah terbuka bagian dinding Ya’juj dan Ma’juj seperti ini”  dan Baginda mendekatkan hujung ibu jari dengan hujung jari yang sebelahnya  (jari telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan seperti bulatan. Saya  (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya: Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa, sedangkan di kalangan kami masih ada orang-orang yang soleh?” Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak.”    (HR. Bukhari dan Muslim)
Keterangan
Hadis di atas menerangkan, apabila di suatu tempat atau daerah sudah terlalu banyak kejahatan, kemungkaran dan kefasikan, maka kebinasaan akan menimpa semua orang yang berada di tempat tersebut. Tidak hanya kepada orang jahat sahaja, tetapi orang-orang soleh juga akan dibinasakan, walaupun masing-masing pada hari qiamat akan diperhitungkan menurut amalan yang telah dilakukan. Oleh kerana itu segala bentuk kemungkaran dan kefasikan hendaklah segera dibasmi  dan segala kemaksiatan hendaklah segera dimusnahkan, supaya tidak terjadi malapetaka yang bukan sahaja akan menimpa orang-orang yang melakukan kemungkaran dan kejahatan tersebut, tetapi juga akan menimpa semua penduduk yang berada di tempat tersebut.
Dalam hadis di atas walaupun disebutkan secara khusus tentang bangsa Arab tetapi yang dimaksudkan adalah seluruh bangsa yang ada di dunia ini. Tujuan disebutkan bangsa Arab secara khusus kerana Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sendiri dari kalangan mereka dan yang menerima Islam pada waktu pennulaan pengembangannya adalah kebanyakan dari kalangan bangsa Arab dan sedikit demi sedikit dari bangsa lain. Begitu pula halnya dalam masalah yang berkaitan dengan perkembangan umat Islam banyak bergantung kepada maju-mundurnya bangsa Arab itu sendiri. Selain itu, bahasa resmi Islam adalah bahasa Arab.
Kemudian Ya’juj dan MaJuj adalah dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam As.) yang dahulunya banyak membuat kerosakan di permukaan bumi, lalu batas daerah dan kediaman rnereka ditutup oleh Zulkarnain dan pengikut-pengikutnya dengan campuran besi dan tembaga, maka dengan itu mereka tidak dapat keluar, sehingga hampir tiba hari qiamat. Maka pada waktu itu dinding yang kuat tadi akan hancur dan keluarlah kedua bangsa itu dari kediaman mereka.lalu kembali membuat kerosakan di permukaan bumi. Apabila peristiwa ini telah terjadi, itulah tanda hari qiamat sudah dekat.
Hadits Ke Tiga:
SELURUH DUNIA DATANG MENGERUMUNI DUNIA ISLAM
Dari Tsauban Ra. berkata Rasulullah SAW bersabda; “Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni talam hidangan mereka”. Maka salah seorang sahabat bertanya, “Apakah kerana kami sedikit pada hari itu?” Nabi Rasulullah SAW menjawab, “Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit ‘wahan’. Seorang sahabat bertanya: “Apakah ‘wahan’ itu, hai Rasulullah?”. Rasulullah menjawab: “Cinta dunia dan takut mati“. (HR. Abu Daud)
Keterangan
Memang benar apa yang disabdakan Rasulullah SAW  tersebut. Keadaan umat Islam pada hari ini, menggambarkan kebenaran apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW. Umat Islam walaupun mereka dalam jumlahnya banyak, iaitu 1000 juta 1/5 penduduk dunia), tetapi mereka sering menjadi tuduhan negatif  dan menjadi alat permainan bangsa-bangsa lain. Mereka ditindas, dipinjak-pijak, dibunuh dan sebagainya. Bangsa-bangsa dari seluruh dunia walaupun berbeza agama, mereka bersatu untuk melawan dan melumpuhkan kekuatan umat Islam.
Sebenarnya, sebab kekalahan kaum Muslimin adalah dari dalam diri kaum Muslimin itu sendiri, iaitu adanya penyakit “wahan” yang merupakan penyakit campuran dari dua unsur yang sering wujud dalam bentuk kembar dua, iaitu “cinta dunia” dan “takut mati”. Kedua penyakit ini tidak dapat dipisahkan. “Cinta dunia” bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak mahu menyumbangkan harta di jalan Allah SWT “Takut mati” bermakna senang dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persediaan untuk menghadapi negeri akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan jiwa dalam memperjuangkan agama Allah SWT.
Kita berdoa semoga Allah SWT, menurunkan pertolongan (nusrah)Nya kepada kaum muslimin dan memberikan kepada mereka kemenangan di dunia dan di akhirat.
Hadits Ke Empat:
ILMU AGAMA AKAN BERANGSUR-ANGSUR HILANG
Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasullullah SAW bersabda,’ “Bahawasanya Allah SWT tidak akan mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah SWT menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulamak. Apabila tiada lagi para ulamak, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai pemimpinnya. Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain.” (HR. Muslim)
Keterangan
Sekarang ini para ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi meninggalkan kita. Kalau peribahasa kita mengatakan, “patah tumbuh, hilang berganti”, namun sangat sayang peribahasa  ini tidak tepat berlaku kepada para ulamak. Mereka patah lambat tumbuh, dan mereka hilang lambat berganti. Sampailah suatu waktu nanti permukaan bumi ini akan kosong dari Ulamak. Pada waktu itu sudah tidak bererti lagi kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah kehilangan nilai dan pegangan hidup. Sebenarnya, para ulamaklah yang memberikan makna dan erti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini. Maka apabila telah habis para ulamak, hilanglah segala sesuatu yang yang bemilai untuk kehidupan dunia.
Akhir-akhir ini kita telah melihat gejala zaman yang dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tadi. Yakni bilangan para ulamak hanya tinggal sedikit sahaja dan usaha untuk melahirkannya tidak mendapat perhatian yang sewajamya. Pondok-pondok   dan madrasah-madrasah kurang mendapat perhatian dari cendekiawan. Mereka lebih mengutamakan pelajaran di bidang keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda dunia. Inilah realiti masyarakat kita pada hari ini. Oleh sebab itu, perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk menyelesaikannya.
Hadits Kelima:
UMAT ISLAM IKUT JEJAK  LANGKAH YAHUDI DAN NASHRANI
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu akan mengikuti mereka”. Sahabat bertanya. “Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nashrani yang Tuan maksudkan?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Siapa lagi?” (kalau bukan mereka). (HR. Muslim)
Keterangan
Umat Islam akan mengikuti jejak langkah atau “cara hidup” orang-orang Yahudi dan Nashrani, hingga dalam urusan yang kecil dan yang remeh sekalipun. Contohnya, jikalau orang Yahudi dan Nashrani masuk ke lubang biawak yang kotor dan sempit sekali pun, orang  Islam akan terus mengikuti mereka.
Pada zaman sekarang, kita dapat melihat kenyataan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang Islam yang kehilangan pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak meniru “cara hidup” Yahudi dan Nashrani, baik disedari atau pun tidak disedari. Banyak orang Islam yang telah terperangkap dalam tipu muslihat Yahudi dan Nashrani dan ada pula yang sekaligus menjadi alat untuk kepentingan mereka. Ya Allah ! Selamatkan kami dari mereka.
Hadits Ke Enam:
AKAN LAHIR GOLONGAN ANTI HADITS
Dari Miqdam bin Ma’dikariba Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Hampir tiba suatu zaman di mana seorang lelaki yang sedang duduk bersandar di atas kurusi kemegahannya, lalu disampaikan orang kepadanya sebuah hadis dari hadisku maka ia berkata: “Pegangan kami dan kamu hanyalah kitabullah (Al-Quran) sahaja. Apa yang dihalalkan oleh Al-Quran kami halalkan. Dan apa yang ia haramkan kami haramkan”. (Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melanjutkan sabdanya): “Padahal apa yang diharamkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam samalah hukumnya dengan apa yang diharamkan Allah Subhanhu wa Ta’ala”. (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
Keterangan
Lelaki yang dimaksudkan di dalam Hadis ini ialah seorang yang mengingkari kedudukan Hadis sebagai sumber hukum yang kedua setelah Al-Quran. Ia hanya percaya kepada Al-Quran sahaja. Baginya, Hadis bukan menjadi sumber hukum dan tempat rujukan. Golongan ini dianggap telah keluar dari ikatan Agama Islam. Kerana ia tidak akan dapat memahami Al-Quran jika tidak kembali kepada Hadis Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Al-Quran banyak menyebutkan garis-garis besar ajaran Islam dan dalam bentuk global, maka Hadislah yang berfungsi untuk memperincikan  isi dan kandungan ayat-ayatnya serta menerangkan perkara yang sukar difahami. Oleh kerana itu, syariat tidak akan sempurna kalau hanya dengan Al-Quran sahaja, tetapi ia mesti disertai dengan Hadis Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Hadits Ke Tujuh:
GOLONGAN YANG SENTIASA MENANG
Dari Mughirah bin Syu’bah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sentiasa di kalangan umatku ada golongan yang selalu menang (dalam perjuangan mereka), sehingga sampailah pada suatu waktu yang dikehendaki Allah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Mereka sentiasa menang. (HR. Bukhari)
Keterangan
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan Umat Islam ini umat yang terakhir sekali. Oleh sebab itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji akan memelihara kitab-Nya (Al-Qur’an) dan berjanji untuk melahirkan generasi demi generasi yang akan memikul tugas dakwah hingga tetap wujud  golongan mukminin di permukaan bumi ini. Kalau kita teliti sejarah Umat Islam mulai zaman pennulaan pengembangannya hingga hari ini, kita akan mendapatkan Umat Islam telah teruji sepanjang sejarah dengan ujian yang berat-berat. Ujian itu dimulai dari golongan Musyrikin di Makkah, Munafiqin, Yahudi dan Nashrani di Madinah, seterusnya gerakan riddah, Majusi yang berselimutkan Islam, golongan Bathiniyah, pengaruh falsafah dan pemikiran Yunani, serangan bangsa Mongol dan bangsa Tartar yang menghancurkan peradaban Islam di Baghdad pada pertengahan abad keenam Hijriyah. Begitu pula halnya dengan pembunuhan  terhadap kaum Muslimin ketika jatuhnya kerajaan Islam di Andalus (Spanyol) dan seterusnya disambung dengan pengaruh-pengaruh penjajahan Barat terhadap dunia Islam, gerakan Zionis Yahudi dan missionary Nashrani yang mempunyai peralatan dan kemudahan yang banyak dan seterusnya serangan di segi pemikiran dan kebudayaan. Walaupun ujian yang sangat dahsyat melanda Umat Islam di sepanjang sejarah, namun mereka masih wujud dan masih mempunyai identiti dan peranan yang hebat di dalam peta dunia hari ini.
Walaupun dewasa ini ada di kalangan Umat Islam yang tidak menghiraukan Urusan agama, tetapi masih ada golongan yang bersungguh~sungguh untuk mempelajari agama dan memperjuangkannya.     Walau pun banyak di kalangan Umat Islam yang telah rosak moral dan akhlaknya, tetapi masih ada golongan yang berakhlak tinggi dan berbudi luhur. Walaupun berbagai syiar Islam diejek-enjek di beberapa tempat, tetapi di tempat lain syiar Islam masih gagah dan teguh. Walaupun pejuang-pejuang Islam ditindas dan disiksa pada suatu tempat, tetapi di tempat lain mereka disanjung dan dihormati. Begitulah seterusnya Umat Islam tidak akan lenyap dari permukaan bumi ini, hingga sampai pada waktu yang dikehendaki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Maka pada waktu itu Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mematikan semua orang Islam dengan tiupan angin yang mematikan setiap jiwa yang beriman. Dan yang tinggal setelah itu hanyalah orang-orang jahat atau orang kafir. Pada waktu itulah akan terjadi hari qiamat.
Hadits Ke delapan:
PENYAKIT UMAT-UMAT DAHULU TIMBUL KEMBALI
Dari Abu Hurairah Ra .. katanya: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Umatku akan ditimpa penyakit-penyakit yang pemah menimpa umat-umat dahulu. ” Sahabat bertanya, “Apakah penyakit-penyakit umat-umat terdahulu itu?”  Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Penyakit-penyakit itu ialah :
(1 )terlalu sombong,
(2) terlalu mewah,
(3) mengumpulkan harta sebanyak mungkin,
(4) tipu- menipu dalam merebut harta benda dunia,
(5) saling memarahi,
(6) dengki-mendengki, sehingga jadi zalim menzalimi.   ” (HR. Hakim)
Keterangan
Penyakit-penyakit yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tadi telah banyak kita lihat di kalangan kaum muslimin hari ini. Di sana sini kita melihat penyakit ini menular dalam masyarakat dengan ganasnya. Dunia Islam dilanda krisis rohani yang sangat halus dan merisaukan. Dengan kekosongan jiwa itulah mereka terdorong untuk mencari harta benda sebanyak-banyaknya untuk memuaskan hawa nafsu. Maka apabila hawa nafsu dituruti tentunya mereka akan menggunakan segala cara dan tipu muslihat. Pada saat ini, hilanglah nilai-nilai akhlak, yang masih ada  hanyalah kecurangan, khianat, dengki mendengki dan sebagainya. Marilah kita renungkan maksud Hadis ini, dan marilah kita memperhitungkan diri sebelum kita diperhitungkannya  di hadapan Allah pada hari qiamat nanti.
Hadits Ke sembilan:
ISLAM KEMBALI ASING
Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam; “Islam mulai berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali asing  pula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing.” (HR. Muslim)
Keterangan
Islam mulai tersebar di Mekkah dalam keadaan sangat asing. Sangat sedikit penganut dan penyokongnya kalau dibandingkan dengan musuhnya. Kemudian setelah itu Islam tersebar ke seluruh pelusuk dunia sehingga dianuti oleh dua pertiga penduduk dunia. Kemudian Islam kembali asing dan dirasa ganjil dari pandangan dunia, bahkan dari pandangan orang Islam sendiri. Sebagian dari orang Islam merasa ganjil dan aneh bila melihat orang Islam yang iltizam (komitmen) dengan Islam dan mengamalkan tuntutan Islam yang sebenamya. Seorang yang iltizam dengan Islam dipandang rendah oleh masyarakat dan sukar untuk diterima sebagai individu yang sihat. Contohnya, kalau ada sesuatu program kemasyarakatan kemudian masuk waktu solat, tiba-tiba ada orang yang minta izin untuk menunaikan solat, maka tindakan itu dianggap tidak sopan dan kurang wajar. Sedangkan orang yang tidak solat sambil bersenda- gurau ketika orang lain sedang solat tidak dianggap sebagai perbuatan yang salah dan terkutuk.
Begitulah seterusnya nasib Islam di akhir zaman. Ia akan terasing dan tersisih dari masyarakat, bahkan tersisih dari pandangan orang Islam sendiri yang mengaku sebagai Umat Islam dan marah jika dikatakan dia bukan orang Islam.
Hadits Ke sepuluh:
BAHAYA KEMEWAHAN
Dari Ali bin Abi Thalib Ra.; “Bahwasanya kami sedang duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di dalam masjid. Tiba-tiba datang Mus’ab bin Umair Ra .. dan tidak ada di badannya kecuali hanya selembar selendang yang bertambal dengan kulit. Semasa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat kepadanya. Baginda menangis dan menitiskan air mata kerana mengenangkan kemewahan Mus’ab ketika berada di Mekkah dahulu (kerana sangat dimanjakan oleh ibunya), dan kerana memandang nasib Mus’ab sekarang (ketika berada di Madinah sebagai seorang Muhajirin yang meninggalkan segala harta benda dan kekayaan di Mekkah). Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Bagaimanakah keadaan kamu pada suatu hari nanti, pergi di waktu pagi dengan satu pakaian, dan pergi di waktu petang dengan pakaian yang lain pula. Dan bila diberikan satu hidangan, diletakkan pula satu hidangan yang lain. Dan kamu menutupi (menghias) rumah kamu sebagaimana kamu memasang kelambu Kaabah?. Maka jawab sahabat, “Wahai Rasulullah, tentunya keadaan kami di waktu itu lebih baik dari pada keadaan kami di hari ini. Kami akan memberikan perhatian sepenuhnya kepada masalah ibadat sahaja dan tidak bersusah payah lagi untuk mencari rezeki”. Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak! Keadaan kamu hari ini adalah lebih baik daripada keadaan kamu pada hari tersebut “. (HR. Tirmizi)
Keterangan
Dalam Hadis ini Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan umatnya pada suatu waktu akan mendapat kekayaan dan kesenangan dalam kehidupan. Di waktu pagi memakai satu pakaian dan di waktu petang memakai pakaian yang lain pula. Hidangan makan tidak putus-putus. Rumah-rumah mereka indah dan dihias dengan beraneka ragam perhiasan. Dalam keadaan demikian kita juga mungkin akan berkata seperti perkataan sahabat; di mana kalau segalanya sudah sempurna, maka mudahlah hendak melaksanakan ibadat. Tetapi Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan, “Keadaan serba kekurangan itu adalah lebih baik untuk kita,” ertinya lebih memberikan kesempatan untuk kita melakukan ibadat. Kemewahan hidup banyak menghalangi seseorang dari berbuat ibadat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala., seperti yang berlaku hari ini.  Segala yang kita  miliki walaupun tidak melebihi keperluan, namun rasanya sudah mencukupi. Tetapi, bila dibandingkan dengan kehidupan para sahabat,  kita jauh lebih mewah dari mereka, sedangkan ibadat kita sangat jauh ketinggalan. Kekayaan dan kemewahan yang ada, sering kali menyibukkan dan menghalangi kita dari berbuat ibadah. Kita sibuk mengumpulkan harta, juga sibuk menjaganya dan sibuk untuk menambah lebih banyak lagi. Tidak ubahnya seperti apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Seandainya seorang anak Adam itu telah mempunyai satu lembah emas, dia berhasrat atau bercita-cita untuk mencari lembah yang kedua, sehingga ia dimasukkan ke dalam tanah (menemui kematian).”
Begitulah gambaran kerakusan manusia dalam mengumpulkan harta kekayaan. Ia senantiasa mencari dan menambah, sehingga ia menemui kematian. Maka ketika itu, barulah ia menyedari diri dengan seribu satu penyesalan. Tetapi waktu itu penyesalan sudah tidak berguna lagi pada waktu tersebut, janganlah kita lupa daratan dalam mencari harta kekayaan. Tidak peduli halal atau haram, yang penting harta dapat dikumpulkan. Tidak peduli waktu solat, bahkan semua waktu digunakan untuk mengumpulkan kekayaan. Biarlah kita mencari harta benda dunia sekadar keperluan sahaja. Kalau berlebihan boleh digunakan untuk menolong orang lain yang kurang berkemampuan dan selalulah bersedekah, sebagai simpanan untuk hari akhirat. Orang yang bijaksana adalah orang yang mempunyai perhitungan untuk waktu akhiratnya dan ia menjadikan dunia ini tempat bertanam dan akhirat tempat memetik buahnya.
Hadits Ke sebelas:
UMAT ISLAM MEMUSNAHKAN ORANG-ORANG YAHUDI
Dari Abu Hurairah Ra .. bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidaklah akan berlaku qiamat, sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi,  Apabila kaum Yahudi itu bersembunyi di balik batu dan pohon kayu, lalu batu dan pohon kayu itu berkata. “Wahai orang Islam. inilah orang Yahudi ada di belakang saya. Kemarilah! Dan bunuhlah dia!, kecuali pohon gharqad (sejenis pohon yang berduri), kerana sesungguhnya pohon ini adalah dari pohon Yahudi (oleh sebab itu ia melindunginya).         (HR. Bukhari Muslim)
Keterangan
Hadis ini memberikan harapan yang sangat besar kepada kaum Muslimin dan menjanjikan kemenangan mereka dalam memerangi orang-orang Yahudi. Jadi walaupun orang-orang Yahudi merencanakan dan berusaha sekuat tenaga untuk membunuh dan menyesatkan Umat Islam, namun akhirnya kaum Yahudi akan binasa juga di dalam kepungan Umat Islam. Umat Islam akan membunuh dan menghapuskan kaum Yahudi yang ada di permukaan bumi ini dan Umat Islam akan ditolong oleh makhluk-makhluk Allah yang lain, sehingga batu dan pohon kayu pun akan memberi pertolongan kepada umat Islam.
Hadits Kedua Belas:
SIFAT AMANAH AKAN HILANG SEDIKIT DEMI SEDIKIT
Dari Huzaifah bin Al-Yaman Ra. katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah memberitahu kami dua buah Hadis (mengenai dua kejadian yang akan berlaku).
Yang pertama sudah saya lihat,
sedangkan yang kedua saya sedang menanti-nantikannya.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberitahu bahwasanya sifat amanah itu turun ke dalam lubuk hati orang-orang tertentu. Kemudian turunlah Al-Quran. Maka orang-orang itu lalu mengetahuinya melalui pedoman Al-Quran dan mengetahuinya melalui pedoman As-Sunnah. Selanjutnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam; menceriterakan kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu Baginda bersabda: “Seseorang itu tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya seperti bekas yang ringan sahaja. Kemudian  dia tertidur pula, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti lepuh di tangan (menggelembung di tangan dari bekas bekerja berat seperti menggunakan kapak atau cangkul). Jadi seperti bara api yang kau gelindingkan dengan kakimu, kemudian menggelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi, padahal tidak ada apa-apa.” Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menceriterakan Hadis ini beliau mengambil sebuah batu kerikil lalu menggelindingkannya dengan kakinya ..
“Kemudian pagi-pagi (jadilah) orang banyak berjual beli, maka hampir sahaja tidak ada seorang pun yang mahu menunaikan amanah, sampai dikatakan orang bahwasanya di kalangan Bani Fulan (di tempat tertentu) ada seorang yang sangat baik memegang amanah, sangat terpercaya dan orang banyak mengatakan, “Alangkah tekunnya bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya, alangkah cerdik otaknya. Padahal di dalam hatinya sudah tidak ada lagi keimanan sekalipun hanya seberat biji sawi. “
“Maka sesungguhnya telah sampai waktunya, saya pun tidak mempedulikan siapakah di antara kamu semua yang saya hendak bermubaya’ah (berjual beli). Jikalau dia seorang Islam, maka agamanyalah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya agamanyalah yang dapat menahannya dari khianat). Dan jikalau dia seorang Nashrani atau Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya jika dia seorang Nashrani atau Yahudi maka orang yang memegang kekuasaan/pemerintahlah yang dapat membantu aku untuk mendapatkan semua hak-milikku darinya.) Ada pun pada hari ini, saya tidak pernah berjual beli dengan kamu semua kecuali dengan Fulan dan Fulan (orang-orang tertentu saja).” (HR. Bukhari Muslim)
Keterangan
Hadis ini menunjukkan, sifat amanah akan hilang secara berangsur-angsur dari kalangan kaum Muslimin, sehingga sampai suatu waktu nanti, orang  yang dianggap baik untuk menjaga amanah pun telah dikhianati pula.
Begitulah gambaran masyarakat kita hari ini. Banyak di antara kita tertipu oleh seseorang yang kelihatannya boleh memikul amanah, tetapi sebenarnya dia adalah seorang penipu.
Hadits Ke Tiga Belas:
ORANG BAIK AKAN BERKURANGAN DAN ORANG JAHAT AKAN BERTAMBAH
Dari Aisyah Ra. Dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga seorang anak menjadi sebab kemarahan (bagi ibu bapanya) hujan akan menjadi panas (hujan akan berkurang dan cuaca akan menjadi panas), akan bertambah banyak orang yang tercela dan akan berkurang orang yang baik, anak-anak menjadi berani melawan ibu bapa  serta orang yang jahat berani melawan orang-orang baik.  (HR. Thabrani)
Keterangan
Di antara tanda-tanda qiamat ialah:
(1) Bila anak-anak menjadi sebab kemarahan orang tuanya.
(2) Bila hujan berkurang, cuaca menjadi panas dan udara telah tercemar   (menjadi kotor).
(3) Orang jahat bertambah banyak dan dorongan untuk membuat kejahatan sangat banyak.
(4) Orang yang berbuat kebaikan sedikit dan tidak mendapat kemudahan yang sewajarnya.
(5) Anak-anak sudah berani melawan orang tua.
(6) Orang-orang yang jahat berani melawan orang-orang  yang baik dan tidak malu terhadap mereka.
Telah terbukti  corak masyarakat kita pada hari ini tidak banyak bezanya dari apa yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tadi.   Setiap hari kita melihat kebenaran dari apa yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kita berdoa mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dan anak cucu kita dari golongan yang disebutkan tadi.
Hadits Ke empat belas:
SEBAB-SEBAB KEBINASAAN SESEORANG
Dari Abu Hurairah Ra.Dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Akan datang suatu zaman, ketika  orang yang beriman tidak akan dapat menyelamatkan imannya, kecuali bila dia lari membawa dirinya ke sebuah puncak bukit ke sebuah puncak bukit yang lain dan dari suatu gua ke gua yang lain. Maka apabila zaman tersebut telah tiba, segala mata pencarian (pendapatan kehidupan) tidak dapat diperoleh kecuali dengan melaksanakan sesuatu yang menyebabkan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apabila ini telah terjadi, maka kebinasaan seseorang adalah dari sebab mengikuti kehendak isteri dan anak-anaknya. Kalau dia tidak mempunyai isteri dan anak, maka kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak kedua orang tuanya. Dan jikalau orang tuanya sudah tidak ada lagi, maka kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak keluarganya atau dari sebab mengikuti kehendak jiran tetangganya”. Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, apakah maksud perkataan engkau itu?” (kebinasaan seseorang kerana mengikuti kemahuan isterinya, atau anaknya, atau orang tuanya, atau keluarganya, atau tetangganya). Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Mereka akan menghinanya dengan kesempitan kehidupannya. Maka ketika itu lalu dia mencampakkan dirinya ke  jurang-jurang kebinasaan yang akan menghancurkan dirinya. (HR Baihaqi)
Keterangan
Benar sekali sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini.Banyak orang yang mengetahui perkara-perkara yang diharamkan dalam agama namun oleh kerana mengikuti kemahuan isteri, anak, orang tua, keluarga atau tetangganya, dia sanggup mencampakkan diri ke dalam jurang kemaksiatan demi untuk memuaskan hati mereka.
Hadits Ke Lima Belas:
DUA GOLONGAN PENGHUNI NERAKA
Dari Abu Hurairah Ra. Dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,. ”Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni Neraka, keduanya belum pernah aku lihat mereka.
Pertama, golongan (penguasa) yang mempunyai tongkat bagaikan ekor sapi yang digunakan untuk memukul orang.
Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi telanjang, lenggang-lenggok waktu berjalan, menghayun-hayunkan bahu. Kepala mereka (sanggul di atas kepala mereka) bagaikan punggung (punggung unta yang condong).  Kedua golongan ini tidak akan masuk syurga dan tidak akan dapat mencium bau harumnya. Sesungguhnya bau harum syurga itu sudah tercium dari jarak perjalanan yang sangat jauh, (HR. Muslim)
Keterangan
Kebenaran sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini dapat kita lihat dari realiti masyarakat kita pada hari ini. Ada golongan yang mudah memukul orang lain dengan tongkat  tanpa ditanya, bertindak dengan hukum rimba. Banyak perempuan yang berpakaian tetapi telanjang. Maksudnya, kalau dikatakan berpakaian pun boleh, kerana masih ada secebis kain di atas badan, dan kalau kita katakan bertelanjang pun boleh juga, kerana walaupun berpakaian tetapi hanya dengan secarik kain sahaja, sebahagian auratnya dapat dilihat.atau susuk tubuh datapat dilihat kerana pakaiannya terlalu nipis dan ketat, maka samalah dengan maksud bertelanjang. Atau pun dia berpakaian dengan pakaian yang sangat tipis sehingga memperlihatkan warna kulit dan menampakkan bentuk aurat. Kemudian berjalan sambil menghayun-hayunkan badan dengan sanggul yang besar, seperti punggung unta.
Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk syurga dan tidak akan dapat mencium bau harumannya, walaupun semerbak harumnya telah tercium dari jarak perjalanan selama 500 tahun sebelum sampai kepadanya.
Hadits Ke Enam Belas:
ZAMAN ORANG TIDAK PEDULI DARIMANA DATANGNYA HARTA
Dari Abu Hurairah Ra. Dia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam; “Akan datang suatu zaman di mana seseorang tidak mempedulikan darimana dia mendapatkan harta, apakah dari sumbernya  adalah  halal atau pun haram.” (HR. Nasa’i)
Keterangan
Zaman sekarang merupakan zaman ketandusan rohani dan zaman materialis, segala sesuatu dinilai dengan harta. Manusia berkelahi untuk memperolehi sebanyak mungkin harta kekayaan. Mereka tidak mempedulikan dari mana datangnya harta yang dimiliki, apakah dari sumber yang halal atau dari sumber yang haram. Yang penting,  harta dapat dikumpulkan sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kehendak nafsu atau pun untuk mengikuti kemahuan isteri atau anak-anaknya.
Hadits Ke Tujuh Belas:
HARTA RIBA  TERDAPAT  DI MANA-MANA
Dari Abu Hurairah Ra. Dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:  “Akan tiba suatu zaman, tidak ada seorang pun kecuali dia terlibat dalam memakan harta riba. Kalau dia tidak memakannya secara langsung, dia akan terkena debunya.” (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Kandungan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini sangat jelas terjadi di hadapan mata kita pada hari ini.
Hadits Ke deLapan Belas:
ORANG MINUM KHAMAR ( ARAK ) DAN MENAMAKANNYA BUKAN KHAMAR ATAU BUKAN ARAK.
Dari Abu Malik Al-Asy’ari Ra. katanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;   “Sesungguhnya akan ada sebagian dari umatku yang meminum khamar dan mereka menamakannya dengan nama yang lain. (Mereka meminum) sambi! diiringi dengan alunan muZik dan suara penyanyi wanita.  Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi (dengan gempa bumi) dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengubah mereka menjadi kera atau babi.” (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Maksudnya, akan ada di kalangan orang Islam yang meminum khamar dan mereka mengatakan yang diminumnya itu bukan khamar. Ia hanyalah sejenis minuman yang dapat menyegarkan badan atau yang dapat menghilangkan hausan. Mereka memberi nama kepada minuman ini bukan khamar, tetapi sebenarnya ia adalah khamar yang diharamkan oleh syara’ (agama). Kemudian, menjadi kebiasaan pula, keadaan mabuk itu akan disertai dengan alunan muzik dan juga nyanyian para penyanyi wanita. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan, golongan ini akan ditimpa gempa bumi atau tubuh mereka akan diubah menjadi bentuk kera atau babi. Sungguh benar sabda Junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini. Gempa bumi demi gempa bumi yang terjadi di beberapa tempat di dunia ini sebagai satu siksaan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.    Dan jikalau golongan ini belum sampai ke peringkat  berubah bentuk badan mereka menjadi kera dan babi tetapi cara hidup mereka sudah banyak menyerupai cara hidup kera dan cara hidup babi.
Hadits Ke Sembilan Belas:
BILANGAN LELAKI MENJADI SEDIKIT DAN BILANGAN  PEREMPUAN SEMAKIN BANYAK.
Dari Anas Ra. Dia berkata; “Aku akan menceritakan kepada kamu sebuah Hadis yang tidak ada orang lain yang akan menceritakannya setelah aku. Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Diantara tanda qiamat ialah sedikit ilmu, banyak kejahilan, banyak perzinaan, banyak kaum perempuan dan sedikit kaum lelaki, sehingga nantinya seorang lelaki akan mengurus lima puluh orang perempuan.” (HR. Bukhari Muslim)
Keterangan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan, di antara tanda hampirnya qiamat ialah sedikit ilmu agama, banyak kejahilan, banyak terjadi perzinaan, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum perempuan. Statistik penduduk dunia pada hari ini menunjukkan, jumlah kaum perempuan lebih banyak dari jumlah kaum lelaki. Di sebahagian negara terdapat perbandingan, setiap seorang lelaki berbanding dengan sebelas wanita (1:11). Dan kalau kita meneliti di segenap tempat,  kita akan dapat membuat kesimpulan, perempuan lebih banyak dari lelaki.
Menurut Imam Ibnu Hajar, sebab bilangan perempuan lebih banyak dari kaum lelaki adalah akibat peperangan yang berlaku, kerana yang banyak terbunuh dalam peperangan adalah kaum lelaki, bukannya perempuan … dan juga Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki kebanyakan bayi yang lahir di dunia ini adalah bayi perempuan dan sedikit sekali bayi lelaki.
Hadits Ke Dua Puluh:
HAMBA MENJADI TUAN DAN BERDIRINYA BANGUNAN-BANGUNAN PENCAKAR LANGIT
Dari Umar bin al-Khaththab Ra. Dia berkata (dalam sebuah Hadis yang panjang): “Kemudian Jibril bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,   “Maka khabarkan kepadaku tentang hari qiamat?” Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab .. , “Orang yang ditanya tidak lebih mengetahui dari orang yang bertanya.” Maka Jibril berkata, “Kalau begitu coba khabarkan kepadaku tanda-tandanya, ” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “hamba sahaya akan melahirkan tuannya dan engkau melihat orang berjalan tanpa kasut (alas kaki), bertelanjang lagi miskin, hanya menggembala kambing, berlumba-lumba mendirikan bangunan tinggi-tinggi.” (HR. Muslim)
Keterangan
Di antara tanda qiamat ialah, bila hamba sahaya melahirkan tuannya. Maksudnya akan banyak bilangan hamba yang kemudian akan dinodai oleh tuannya dan melahirkan anak. Maka anak ini berpangkat ayahnya, iaitu sebagai tuan ibunya sendiri. Ada juga sebagian yang memberikan pendapat, contoh ini adalah simbolik kepada keadaan yang sudah terbalik, di mana hamba menguasai tuan, bukan tuan yang berkuasa ke atas hambanya. Jadi pemikiran manusia sudah terbalik, di mana yang baik dikatakan buruk dan yang sebenamya buruk dikatakan baik.
Tanda kedua, apabila orang yang tidak mempunyai kasut atau orang miskin yang semestinya mendahulukan membeli kasut dari yang lain, tiba-tiba dia telah mendirikan bangunan yang tinggi yang tentunya terpaksa berhutang dari orang lain. Ada pula yang menerangkan, yang dimaksudkan adalah orang yang miskin di akhir zaman akan menjadi kaya dengan tiba-tiba, sehingga ada orang yang pada waktu semalam masih sahaja belum mempunyai kasut, tiba-tiba pada hari ini dia sudah dapat mendirikan bangunan yang indah-indah dan sangat mewah.
Hadits Ke Dua Puluh Satu:
ORANG KUAT BERAGAMA AKAN BERADA DALAM SITUASI SEPERTI MEMEGANG BARA API
Dari Anas Ra. berkata RasuJullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ”Akan datang pada manusia suatu zaman,  orang yang berpegang teguh  (sabar) dikalangan mereka kepada agamanya seperti orang yang memegang bara api. (HR. Tirmidzi)
Keterangan
Yang dimaksudkan di sini ialah zaman yang sang at menggugat iman sehingga siapa sahaja yang hendak mengamalkan ajaran agamanya dia pasti menghadapi kesusahan dan mendapat tentangan yang sangat hebat. Kalau dia tidak bersungguh-sungguh, pasti agamanya akan terlepas dari genggamannya. Ini disebabkan keadaan sekelilingnya tidak memberi peluang kepadanya untuk menunaikan kewajipan agamanya, bahkan apa yang ada di sekelilingnya mendorong untuk melakukan kemaksiatan yang dapat meruntuhkan aqidah dan keimanan atau paling kurang menyebabkan kefasikan. Ini juga bererti, orang Islam tersepit didalam melaksanakan ajaran agamanya di samping tidak mendapat kemudahan yang sewajarnya.
Hadits Ke Dua Puluh Dua:
GOLONGAN RUWAIBIDHAH
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Pada waktu tersebut si penipu dikatakan benar dan orang yang benar dikatakan penipu. Pengkhianat akan disuruh memegang amanah dan orang yang amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berkesempatan berbicara hanyalah golongan “Ruwaibidhah”. Sahabat bertanya, “Apakah Ruwaibidhah itu hai Rasulullah?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Orang kerdil, hina dan tidak mengerti bagaimana mengurus orang banyak.” (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Zaman yang disebutkan di atas adalah zaman penuh penipuan. Penipuan dari segi metarial dan penipuan dari segi pemikiran. Orang yang benar akan disingkirkan dan pengkhianat serta orang  fasiq akan disanjung dan dimulia-muliakan. Orang yang benar tidak diberikan peluang untuk menyampaikan kebenaran. Yang dibolehkan berbicara hanyalah pribadi-pribadi yang hina dan sebenamya tidak tahu bagaimana untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Hadis Ke Dua Puluh Tiga:
PEPERANGAN DEMI PEPERANGAN TERUS BERLAKU
Dari Abu Hurairah Ra., katanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Hari qiamat tidak akan berlaku sehingga harta benda melimpah ruah dan timbul banyak fitnah (ujian, kesesatan, kekufuran, kegilaan, penderitaan, mushibah) serta selalu berlaku “al-Harj”. Sahabat bertanya, “Apakah al-Harj itu wahai Rasulullah?”. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: “Peperangan, peperangan, peperangan. Baginda mengulanginya tiga kali”. (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Realiti dunia hari ini membuktikan kebenaran sabda Junjungan kita Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Harta-benda melimpah-ruah. Banyak peralatan  moden yang dihasilkan oleh teknologi Barat dan Timur sehingga bertambah banyak peralatan dan keperluan hidup. Maka oleh yang demikian banyak orang berlumba-lumba mengaup keuntungan dalam mengeluarkan dan memperdagangkan peralatan tersebut. Kerana masing-masing tamak dan rakus, maka berlakulah perebutan yang mengakibatkan berlakunya peperangan demi peperangan. Dari hari ke hari peperangan berlaku  dengan tidak henti-henti. Padam di suatu tempat, menyala pula di tempat yang lain. Saling diantara satu sama lain sering berlaku percakaran. Semakin maju teknologi, semakin tersiksa manusia kesannya. Sebenamya teknologi tidaklah bertentangan dengan Islam, tetapi teknologi itu mestilah patuh di bawah etika kemanusiaan yang didokong oleh Islam itu sendiri. Sedangkan teknologi yang dikemukakan oleh dunia barat pada hari ini berdasarkan kepada kepentingan peribadi dan mengikuti hawa nafsu yang rakus sehingga teknologi itu digunakan untuk menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan itu sendiri. Telah terserlah keadaannya yang akan berlaku dari umur dunia ini, sehingga sampai ke titik terakhir, iaitu qiamat.
Hadits Kedua Puluh Empat:
WAKTU MENJADI  PENDEK
Dari Anas bin Malik Ra. Dia berkata: Rasulullah SAW  bersabda, “Tidak akan berlaku  qiamat sehingga waktu terasa pendek, maka setahun dirasakan seperti sebulan, sebulan dirasakan seperti seminggu, seminggu dirasakan seperti sehari, sehari dirasakan seperti satu jam serta satu jam dirasakan seperti satu kilatan api. ” ( sebentar sahaja, hanya seperti kilatan api sekejap). (HR. Tirmizi)
Keterangan
Waktu akan terasa berlalu begitu cepat. Belum sempat kita berbuat sesuatu, tiba-tiba waktu sudah berubah, sehingga banyak urusan yang belum dapat diselesaikan. Kita seakan-akan sibuk, tetapi kita tidak faham apa yang disibukkan. Kita diburu waktu dan ia berlalu dengan tidak ada urusan yang dapat kita selesaikan. Inilah yang dimaksudkan dengan pendeknya waktu.
Menurut Imam al-Karmani, yang dimaksudkan dengan pendeknya waktu itu ialah dicabut keberkatan darinya. Memang benar apa yang dikatakan oleh Imam al-Karmani itu. Dahulu kita merasakan dalam sehari banyak urusan yang dapat kita laksanakan, tetapi sekarang dalam sehari yang sahaja hanya sedikit urusan yang dapat kita laksanakan. Ini adalah sebagai tanda hari qiamat hampir tiba.
Hadis Ke Dua Puluh Lima:
MUNCULNYA KHAZANAH-KHAZANAH  BUMI
Dari Ibnu Umar Ra. Dia berkata: “Pada satu ketika dibawa ke hadapan Rasulullah SAW sekeping  emas. Emas itu adalah emas zakat yang pertama sekali dibawa oleh Bani Sulaim dari khazanah simpanan  mereka. Maka sahabat berkata: “Wahai Rasulullah! Emas ini adalah hasil dari khazanah  kita”. Lalu Nabi SAW menjawab, “Nanti kamu akan dapati banyak khazanah-khazanah dan mereka yang akan menguasainya adalah orang-orang jahat. (HR. Baihaqi)
Keterangan
Tepat sekali apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW pada  lima belas abad yang lalu. Hari ini dunia Islam sangat kaya dengan khazanah  bumi, seperti emas, perak, timah, minyak dan lain-lain, tetapi yang mengurus dan menguasainya adalah orang-orang yang bukan Islam. Ini adalah suatu realiti yang sangat jelas di mata kita dan merupakan salah satu di antara tanda dekatnya hari qiamat.
Hadis Ke Dua Puluh Enam:
TANAH ARAB YANG TANDUS MENJADI LEMBAH YANG SUBUR
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Bersabda Rasulullah SAW ; ” Tidak akan berlaku  qiamat sehingga Tanah Arab (yang kering-kontang  itu) menjadi lembah yang subur dan diairi dengan sungai-sungai.” (HR. Muslim)
Keterangan
Sekarang kita telah mulai menyaksikan kebenaran sabda junjungan kita ini. Kita banyak melihat tanah Arab yang dahulunya tandus dan kering – kontang tetapi sekarang telah mulai menghijau dan ditumbuhi rumput-rumput dan pohon-pohon kayu. Contohnya, Padang Arafah yang ada di Mekkah al-Mukarramah yang dahulunya hanya dikenali sebagai padang pasir tandus dan tidak ada pohon-pohon. Sekarang ini Padang Arafah dipenuhi pohon-pohon, sehingga kelihatan menghijau dan kita dapat berteduh di bawahnya. Keadaan ini walaupun menyejukkan mata memandang namun ia mengurangi gambaran keadaan padang Mahsyar, tempat perhimpunan  seluruh makhluk pada hari qiamat nanti yang merupakan tujuan utama dan pelajaran penting yang diambil dari ibadah wuquf jamaah Haji di Padang Arafah pada setiap 9 Zulhijjah tahun Hijrah.
Hadis Ke Dua Puluh Tujuh
UJIAN DASYAT TERHADAP IMAN
Dari Abu Hurairah Ra. bahawasanya Rasulullah SAW  bersabda: “Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat terhadap iman) seperti malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian di waktu petang  dia sudah menjadi kafir, atau (Syak Perawi Hadis) seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian pada keesokan harinya dia sudah menjadi kafir. Dia telah menjual agamanya dengan sedikit harta benda keduniaan “, (HR. Muslim)
Keterangan
Hadis ini menerangkan kepada kita betapa dasyat dan hebatnya ujian terhadap keimanan  seseorang di akhir zaman. Seseorang yang beriman di waktu pagi, tiba-tiba dia menjadi kafir di waktu petang. Begitu pula dengan seseorang yang masih beriman di waktu petang. Tiba-tiba besuk paginya telah menjadi kafir. Begitu cepat perubahan yang berlaku. Iman yang begitu mahal boleh gugur di dalam godaan satu malam atau satu hari saja, sehingga banyak orang yang menggadaikan imannya kerana hanya hendak mendapatkan sedikit harta benda dunia. Dunia lebih dicintai mereka daripada iman. Menurut riwayat Ibnu Majah, beliau menambahkan, “Kecuali orang yang hatinya dihidupkan Allah SWT dengan ilmu.”
Mudah-mudahan Allah SWT  menjadikan kita di antara orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya, sehingga dengan ilmu dan amalan kita, Allah SWT  akan menyelamatkan iman kita dari ujian yang dasyat tersebut.
Hadis Ke Dua Puluh Lapan
KELEBIHAN BERIBADAH DI WAKTU HURU-HARA
Dari Ma ‘qil bin Yasar Ra. Dia berkata : Rasulullah SAW  bersabda: “Beribadah di waktu huru-hara (di tengah kemelut dunia yang dasyat) adalah seperti berhijrah kepadaku.” (HR Muslim)
Keterangan
Orang yang dapat beribadah dan menunaikan kewajiban agamanya di waktu yang penuh dengan huru-hara dan gangguan dari segenap penjuru dan dapat mengingat Allah SWT  di
waktu orang lain lupa dan disibukkan dengan urusan-urusan yang melalaikan, mereka akan diberi pahala seperti pahala hijrah yang telah dilakukan oleh kaum Muhajirin di zaman Rasulullah SAW.
Mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan mereka yang dapat beribadah walaupun di dalam keadaan dan situasi yang sangat sibuk dan semoga kita mendapat pahala besar yang telah dijanjikan Rasulullah SAW tersebut.
Hadis Ke Dua Puluh Sembilan:
PERANG DI SEKITAR SUNGAI FURAT (IRAQ) KERANA BEREBUT KEKAYAAN
Dari Abu Hurairah Ra., bahawasanya Rasulullah SAW  bersabda: “Tidak berlaku  hari qiamat sehingga Sungai Furat (Sungai Euphrates, iaitu sebuah sungai yang terdapat di Iraq) menjadi surut airnya sehingga kelihatan sebuah gunung  emas. Banyak orang yang terbunuh kerana berebut mrndapatkannya. Maka terbunuhlah sembilan puluh sembilan dari seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat berkata. “Mudah-mudahan akulah orang yang selamat itu. “Di dalam riwayat lain disebutkan: “Sudah dekat suatu masa di mana Sungai Furat akan menjadi surut airnya lalu kelihatan perbendaharaan dari emas, maka siapa sahaja yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun dari harta tersebut. ” (HR. Bukhari Muslim)
Keterangan
Hadis ini jelas sekali menerangkan kepada kita, di negara Iraq dan sekitarnya akan tersebar  peperangan yang disebabkan merebut harta  kekayaan yang terdapat di tempat tersebut, banyak yang menjadi korban dan semua yang terlibat bercita-cita hanya dia akan terselamat dari bala  tersebut.
Hadis Ke tiga puluh:
TIDAK ADA IMAM UNTUK  MENGIMAMI SOLAT BERJAMA’AH
Dari Salamah binti al-Hurr Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW  bersabda: “Akan datang suatu zaman, pada waktu itu orang banyak berdiri tegak beberapa lama, kerana mereka tidak dapat mencari orang  yang dapat mengimami mereka solat.” (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Walaupun secara pasti pada hari ini kita belum sampai ke peringkat  yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW tersebut, namun masyarakat kita sekarang sudah menuju ke arah tersebut. Banyak masjid-masjid yan·g tidak mempunyai Imam yang benar-benar dapat melaksanakan peranan sebagai seorang Imam. Kelihatannya, masyarakat kita kurang memberikan perhatian kepada ilmu-ilmu syariat. Mereka yang berilmu pun banyak yang tidak menghadiri shalat berjamaah, maka tinggallah orang-orang
yang jahil. Apabila keadaan ini berpanjangan, pasti pada suatu hari nanti akan sampai juga kepada peringkat  keadaan yang telah dinyatakan Rasulullah SAW  tersebut.
Hadis Ke Tiga Puluh Satu:
ULAMA TIDAK  DIPEDULIKAN
Dari Sahl bin Saad as-Saidi Ra. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Ya Allah! JanganEngkau pertemukan aku dan mudah-mudahan kamu (sahabat) tidak bertemu dengan suatu zaman dikala para ulama sudah tidak diikuti lagi dan orang yang penyantun sudah tidak dihiraukan lagi. Hati mereka seperti hati orang Ajam (hati orang fasiq), lidah mereka seperti lidah orang Arab (pada kefasihannya).” (HR. Ahmad)
Keterangan
Mungkin zaman sekarang sudah mendekati keadaan yang telah digambarkan oleh Rasulullah SAW  ini. Masyarakat sudah agak jauh dari para ulamak. Mereka takut mendekati para ulama, kerana khuatir perbuatan mereka akan ditegur. Orang tidak malu lagi melakukan maksiat walaupun di hadapan orang yang tinggi peribadinya atau depan orang yang warak. Kadang-kadang, sengaja maksiat itu dilakukan  di hadapan para ulamak untuk menyatakan rasa ego dan sekaligus untuk menyinggung perasaan mereka. Golongan ini juga ahli berpidato dan sering memutarbalikkan kenyataan. Pembicaraan mereka begitu halus dan memikat hati orang lain, padahal hati mereka adalah hati harimau yang siap siaga untuk menerkam dan memakan mangsa musuhnya.
Hadis Ke Tiga puluh Dua:
ISLAM HANYA PADA NAMA  SAHAJA
Dari Ali bin Abi Thalib Ra. Dia berkata: Telah bersabda Rasulullah SAW.: “Sudah hampir tiba suatu zaman, pada waktu tersebut  tidak ada lagi dari nilai-nilai Islam kecuali hanya pada namanya sahaja dan tidak ada dari Al-Quran kecuali hanya tulisannya sahaja. Masjid-masjid mereka indah, tetapi kosong dari hidayah. Ulama dicela  dan dianggap  sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah  langit dan di atas muka bumi. Dari merekalah berpunca segala  fitnah dan kepada mereka fitnah itu akan kembali .” (HR. al-Baihaqi)
Keterangan
Kalau kita perhatikan dunia Islam pada hari ini, keadaannya tidak begitu jauh dari gambaran yang telab dinyatakan Rasulullah SAW ini. Kalau belum sampai pun, ianya  sudah mendekati ke peringkat tersebut. Ulama yang dimaksudkan dalam Hadis ini ialah ulama Ussu’ (ulamak jahat) yang menjual agama mereka dengan harta benda dunia, bukan ulama akhirat yang mewarisi tugas para Nabi-Nabi yang mulia  dan yang meneruskan penyiaran dakwah dari zaman ke zaman.
Hadis Ke Tiga Puluh Tiga:
AL-QURAN AKAN HILANG DAN ILMU AKAN DIANGKAT
Dari Huzaifah bin al-Yaman Ra. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda; “Islam akan lenyap seperti terhapusnya (warna pakaian yang telah usang), sehingga (sampai suatu masa nanti) orang tidak mengerti apa yang dimaksudkan dengan puasa, apa yang dimaksudkan dengan solat, apa yang dimaksudkan dengan nusuk (ibadah) dan apa yang dimaksudkan dengan sedekah. Al-Quran akan hilang semuanya pada suatu malam sahaja, maka tidak ada yang tertinggal dipermukaan bumi ini darinya walau pun hanya satu ayat. Dan yang ada hanya beberapa kelompok manusia, di antaranya para orang tua, laki-laki dan perempuan. Mereka hanya dapat berkata, “Kami sempat menemui nenek moyang kami mengucapkan kalimah “La ilaha Illallah”, lalu kami pun turut mengucapkannya juga. Maka berkata Shilah (perawi Hadis dari Huzaifah)~ Apa yang dapat dibuat oleh La ilaha Illallah (apa gunanya La ilaha Illallah) terhadap mereka, sedangkan mereka sudah tidak memahami apa yang dimaksudkan dengan solat, puasa, nusuk dan sedekah? ” Maka Huzaifah memalingkan· muka darinya (Shilah yang bertanya). Kemudian Shilah mengulangi pertanyaan itu tiga kali. Maka Huzaifah memalingkan mukanya pada setiap kali pertanyaan Shilah itu. Kemudian Shilah bertanya lagi sehingga akhimya Huzaifah menjawab, “Kalimat itu dapat menyelamatkan mereka dari api neraka” (Huzaifah mengatakan jawaban itu tiga kali). (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Keterangan
Hadis di atas menerangkan kepada kita pada suatu zaman nanti akan terjadi:
1. Ilmu tentang Islam akan diangkat.
2. Al-Quran juga akan diangkat dari permukaan bumi ini.
3. Orang ramai hanya mengenali beberapa istilah Islam, tetapi mereka tidak memahami apa yang dimaksudkan dengan istilah-istilah tersebut.
4. Begitu juga mereka hanya dapat mengucapkan kalimah”Lailaha Illallah”, tetapi mereka tidak memahami apa tuntutan kalimat suci itu terhadap mereka.
Walau bagaimanapun Allah SWT  dengan belas kasihanNya masih menghargai keimanan mereka yang sedikit itu dan akan memasukkan mereka ke dalam syurga.
Hadis Ke Tiga Puluh Empat:
LIMA BELAS MAKSIAT YANG MENURUNKAN BALA’
Dari Ali bin Abi Thalib Ra. dikatakannya, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila umatku telah melakukan lima belas perkara, maka bala’ pasti akan turun kepada mereka, iaitu:
1. Apabila harta negara hanya beredar pada orang orang tertentu shaja.
2. Apabila amanah dijadikan suatu sumber keuntungan.
3. Zakat dijadikan hutang
4. Suami menuruti kemahuan isteri
5. Anak mendurhaki  ibu bapanya
6. Sedangkan dia berbuat baik dengan teman-temannya
7. Anak-anak menjauhkan diri dari ayah mereka
8. Suara-suara ditinggikan di dalam masjid
9. Yang menjadi ketua satu kaum adalah orang yang terhina di antara mereka
10. Seseorang dimuliakan kerana ditakuti kejahatannya
11. Khamar (arak) menjadi  minuman di segenap tempat dan penjuru atau merata tempat.
12. Kain sutera banyak dipakai oleh kaum lelaki .
13. Para penyanyi perempuan disanjung-sanjung
14. Muzik banyak dimainkan
15. Generasi akhir umat ini melaknat (menyalahkan) generasi pertama (sahabat) terdahulu.
Maka ketika itu hendaklah mereka menanti angin merah atau gempa bumi atau pun mereka akan diubah menjadi makhluk lain.” (HR.Tirmizi)
Keterangan
Dunia pada hari ini telah mengalami segala apa yang telah disabdakan Rasulullah SAW  tersebut , hanya mungkin belum sampai ke peringkat terakhir.
Hadis Ke Tiga Puluh Lima:
LIMA  MAKSIAT YANG DISEGERAKAN  BALASANNYA
Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: Rasulullah SAW  mendatangi kami (pada suatu hari) kemudian beliau bersabda,’ “Wahai kaum Muhajirin, lima perkara kalau kamu telah diuji dengannya (kalau kamu telah mengerjakannya), maka tidak ada kebaikan lagi bagi kamu. Dan aku berlindung dengan Allah SWT., semoga kamu tidak menemui zaman tersebut. Perkara-perkara tersebut  ialah:
1. Tidak nampak perzinaan pada suatu kaum sehingga mereka berani berterus terang melakukannya, melainkan akan berjangkit di kalangan mereka wabah penyakit menular (Tha ‘un) dengan cepat dan mereka akan ditimpa penyakit-penyakit yang belum pemah menimpa umat-umat yang telah lalu.
2. Dan tiada mereka mengurangkan sukatan/ukuran dan timbangan, kecuali mereka akan diuji dengan kemarau panjang dan kesulitan mencari rezeki dan kezaliman dari kalangan pemimpin mereka .
3. Dan tidak menahan mereka akan zakat harta benda kecuali ditahan untuk mereka air hujan dari langit. Jikalau tidak ada binatang (yang juga hidup di atas permukaan bumi ini) sudah tentu mereka tidak akan diberi hujan oleh Allah SWT.
4. Dan tiada mereka menyalahi akan janji Allah dan RasulNya, kecuali Allah akan menurunkan ke atas mereka musuh yang akan merampas sebahagian dari apa yang ada di tangan mereka.
5. Dan apabila pemimpin-pemimpin mereka tidak melaksanakan hukum Allah yang terkandung dalam Al-Quran dan tidak mahu menjadikannya sebagai pilihan, maka (di waktu itu) Allah akan menjadikan bencana di kalangan mereka sendiri. “                           (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Hadis di atas menerangkan bahawa :
1. Penyakit Taun (menular seperti kolera dan Aids) adalah disebabkan banyaknya terhasil dari punca perzinaan.
2. Kesulitan mencari rezeki dan kezaliman pimpinan adalah disebabkan dari rakyat yang mengurangkan sukatan, ukuran dan timbangan.
3. Kemarau panjang disebabkan tidak mengeluarkan zakat.
4. Kekuasaan musuh mengambil sebahagian dari apa yang dimiliki kaum Muslimin (seperti hilangnya Tanah Palestina dari tangan kaum Muslimin) disebabkan mereka mengkhianati janji-janjinya kepada Allah SWT.
5. Perang saudara yang berlaku di kalangan kaum Muslimin disebabkan mereka mengabaikan hukum-hukum Allah SWT  dan tidak menjadikan Al-Quran sebagai undang-undang di dalam kehidupan mereka.
Hadis Ke Tiga Puluh Enam:
BILAKAH AKAN TERJADI KEHANCURAN?
Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: “Pada suatu hari ketika Nabi SAW sedang berada dalam suatu majlis dan berbicara dengan orang yang hadir, tiba-tiba datang seorang A’rabi (Arab Badwi) lalu dia bertanya kepada Rasulullah SAW, “Bilakah akan terjadi hari qiamat?” Nabi SAW  terus berbicara. Sebahagian yang hadir berkata, “Baginda (Nabi) mendengar apa yang ditanyakan, tetapi pertanyaan itu tidak disenanginya.” Sementara yang lain berkata, “Bahkan Baginda  tidak mendengar pertanyaan itu.” Sehingga apabila Nabi SAW selesai berbicara, Baginda bersabda, “Di mana orang yang bertanya tentang hari qiamat tadi?” Lalu Arab Baduwi itu menyahut, “Ya! Saya wahai Rasulullah.” Maka Nabi SAW bersabda, “Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah hari qiamat.” Arab Badwi itu bertanya pula, “Apa yang dimaksudkan dengan mensia-siakan amanah itu? ” Nabi SAW menjawab, “Apabila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah kedatangan hari qiamat.” (HR. Bukhari)
Keterangan
Pada hari ini banyak urusan telah diserahkan kepada mereka yang bukan ahlinya, sedangkan orang yang layak untuk menjalankan urusan tersebut tidak diberi kesempatan yang sewajarnya. Ini bererti waktu kehancuran tidak lama lagi akan terjadi.
Hadis Ke Tiga Puluh Tujuh:
BERBANGGA-BANGGA DENGAN PEMBINAAN MASJID
Dari Anas bin Malik Ra. bahAwasanya Rasulullah SAW  bersabda: “Tidak terjadi hari qiamat sehingga umatku bermegah-megahan dengan bangunan masjid.” (HR. Abu Daud)
Keterangan
Di antara tanda dekatnya hari qiamat ialah Umat Islam bangga dan bermegah-megahan dengan bangunan masjidnya. Di antara mereka bangga dan merasa megah dengan keistimewaan bangunannya. Perhatian mereka hanya berbangga dengan  keindahan masjid sahaja, tidak kepada pengisian masjid dengan ibadah dan solat berjamaah. Banyak masjid-masjid yang indah dan besar, tetapi yang datang untuk solat di dalamnya hanya segelintir manusia sahaja.
Hadis Ke Tiga Puluh Lapan:
MENJUAL AGAMA KERANA DUNIA
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah SAW  bersabda. “Akan keluar di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agamanya. Mereka berpakaian di hadapan orang lain dengan pakaian yang dibuat dari kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang ramai dan perkataan mereka lebih manis dari gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang buruk). Allah SWT berfirman kepada mereka, “Apakah kamu tertipu dengan kelembutanKu ? Ataukah kamu terlalu berani berbohong kepadaKu? Demi kebesaranKu, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendekiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab fitnah tersebut).” (HR. Tirmizi)
Keterangan
Golongan yang dimaksudkan di dalam Hadits ini ialah orang-orang yang menjadikan agama sebagai alat untuk mendapat keuntungan dunia. Mereka rela menjual agama untuk mendapat keuntungan dunia … Dan apabila kepentingan dunia bertentangan dengan hukum syara’, mereka berani mengubah hukum Allah dan menyembunyikan kebenaran. Mereka juga ahli mengemukakan hujah-hujah yang menarik dan alasan-alasan yang memikat hati, tetapi
sebenarnya hujah-hujah dan alasan tersebut hanya semata-mata timbul dari kelicinan mereka memutarbalikkan fakta. Mereka menipu orang lain padahal sebenarnya mereka menipu diri sendiri.
Mereka akan dilanda kekusutan pemikiran yang sangat tajam sehingga orang alim yang banyak pengalaman pun akan kehabisan akal dan buah pikirannya. Mereka menghadapi masalah-masalah yang meruncing dan akan menemui jalan buntu dalam masalah yang dihadapi.
Hadis Ke Tiga Puluh Sembilan:
GOLONGAN YANG SELAMAT
Dari ‘Auf bin Malik Ra. Dia berkata: Rasulullah SAW  bersabda; “Umat Yahudi telah berpecah-belah menjadi tujuh puluh satu golongan, maka hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga dan yang tujuh puluh lagi  akan masuk neraka. Umat Nashrani telah berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan, maka tujuh puluh satu golongan masuk neraka dan hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga. Demi Tuhan yang diriku di dalam kekuasaanNya, umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan, hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga dan tujuh puluh dua akan masuk neraka. Sahabat bertanya, “Golongan mana yang selamat ? ” Nabi SAW  menjawab, “Mereka adalah jamaah. (Golongan Ahli  Sunnah Wal Jamaah)  (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Yang dimaksudkan dengan jamaah yang selamat ini ialah golongan yang tetap berpegang teguh kepada Al-Quran dan As-Sunnah dan juga dengan pendirian sahabat-sahabat dan salafus-soleh, atau pun yang diistilahkan oleh para ulamak  dengan golongan “Ahli  Sunnah wal jamaah”.  Selain dari golongan ini adalah sesat dan akan menjadi penghuni neraka.
Hadis Ke Empat Puluh:
SEPULUH TANDA-TANDA QIAMAT   BESAR
Dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari Ra. Dia berkata: “Datang kepada kami Rasulullah SAW  dan kami waktu itu sedang bertukar pikiran. Lalu Baginda bersabda: “Apa yang kamu bicarakan?” Kami menjawab: “Kami sedang berbicara tentang hari qiamat.” Lalu Nabi  SAW  bersabda: “Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya. “Kemudian Baginda menyebutkannya: ” Asap, Dajjal, binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Mariam A.S., Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab,  yang akhir sekali adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia ke Padang Mahsyar mereka.” (HR. Muslim)
Keterangan
Sepuluh tanda-tanda qiamat yang disebutkan Rasulullah SAW dalam Hadis ini adalah tanda-tanda qiamat besar yang akan terjadi ketika hampir tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu ialah:
1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit seperti selesma di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan orang kafir.
2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan menguji keimanan, sehingga banyak orang yang akan tertipu dengan seruandan dakyahnya.
3. Binatang besar yang keluar dekat bukit  Sofa di Makkah yang akan bercakap, manusia sudah tidak mahu lagi beriman kepada Allah SWT.
4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka waktu itu Allah SWT tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat dari orang yang berdosa.
5. Turunnya Nabi Isa A.S.  ke permukaan bumi ini. Beliau akan membantu pemerintahan Imam Mahadi yang sedang berkuasa pada waktu tersebut dan Baginda akan mematahkan segala salib yang dibuat oleh orang-orang Nasrani dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal.
6. Keluarn ya bangsa YaJuj dan Ma’juj yang akan membuat kerosakan di permukaan bumi ini, iaitu apabila mereka berhasil menghancurkan dinding yang dibina dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Iskandar Zulkarnain bersama pembantu-pembantunya pada zaman dahulu.
7. Gempa bumi di Timur .
8. Gempa bumi di Barat.
9. Gempa bumi di Semenanjung Arab.
10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar. Api itu akan bermula dari  negera Yarnan.
Menurut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau mengatakan: “Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang terpilih) dari kumpulan Hadis-Hadis Rasulullah SAW  keluarnya Dajjal adalah yang mendahului segala tanda-tanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku di permukaan bumi ini. Keadaan itu akan diakhiri dengan kematian Nabi Isa A.S.  (setelah beliau turun dati langit). Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merosakkan sistem alam cakrawala, kejadian ini akan diakhiri dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dasyat itu. Berkemungkinan keluarnya binatang  yang disebutkan itu adalah terjadi di hari yang matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya. “
INTISARI
Setelah kita membaca hadis-hadis Rasulullah SAW  yang menggambarkan kepada kita peristiwa peristiwa akhir zaman,  dapatlah kita mengambil beberapa kesimpulan, iaitu:
(1) Hendaklah kita sentiasa bermuhasabah (membuat perhitungan diri) dan membuat penelitian terhadap diri kita masing-masing untuk meningkatkan amalan yang sudah ada dan menjauhkan segala perkara-perkara yang tidak baik dan mungkar. Kita hendaklah menjauhkan diri dari golongan sesat yang sifat-sifatnya telah diterangkan oleh Rasulullah SAW  di dalam hadis-hadis yang telah kita sebutkan.
(2) Hendaklah kita berpegang teguh kepada aqidah Ahli Sunnah Wal Jamaah, aqidah yang telah menjadi pegangan para sahabat, tabien dan para ulamak, baik salaf mahupun khalaf yang datang silih berganti dari zaman ke zaman kerana golongan ini sahaja yang akan terselamat dan akan dapat memasuki syurga. Golongan yang lain dari mereka akan menjadi penghuni Neraka.
(3) Hendaklah kita berusaha mencari ilmu pengetahuan agama, terutama ilmu-ilmu yang diistilahkan oleh para ulamak sebagai ” Ilmu Fardhu Ain ” kemudian diikuti dengan ” Ilmu Fardhu Kifayah “. Setiap hari, kita sediakan waktu khusus untuk belajar ilmu-ilmu syariat, terutama dari ulamak-ulamak yang  soleh yang mewarisi tugas-tugas  para Ambiya’  A.S.
Cari dan tuntutlah ilmu sebelum diangkat (dihilangkan) oleh Allah SWT dari permukaan bumi.
(4) Hendaklah kita berusaha membersihkan hati dari sifat-sifat kotor dan sentiasa bermujahadah untuk menghilangkan sifat-sifat tercela seperti “hubbu Dunia” (cinta kepada dunia) dan “takut mati” yang menjadi sebab segala kelemahan kaum Muslimin dan sebab kemenangan musuh terhadap kita. Untuk tujuan ini kita hendaklah mempelajari dan mendalami Ilmu Akhlak ( Ilmu Tasauf ) serta menghayatinya di dalam kehidupan kita.
(5) Hendaklah kita berhati-hati di dalam mencari nafkah kehidupan supaya kita terhindar dari sumber-sumber yang tidak diredhai oleh Allah SWT. Hendaklah kita menjauhkan diri dari harta-harta yang haram dan jangan melakukan kezaliman apa-apa pun terhadap hak milik orang lain kerana tubuh yang tumbuh dari makanan yang haram pasti akan dibakar dengan api neraka.
(6) Hendaklah kita mengambil berat tentang  permasalahan pendidikan keluarga, anak, isteri dan keluarga kita. Dan hendaklah kita memberikan waktu khusus untuk mentarbiah (mendidik) mereka dan berusaha supaya mereka dapat mengikuti ajaran yang telah diberikan Rasulullah SAW. Jika kita tidak melakukan demikian, besar kemungkinan kita akan menjadi terjerumus pada bila-bila masa sahaja  ke dalam jurang kemaksiatan, iaitu apabila kita terpaksa menuruti kemahuan mereka yang sentiasa berlawanan dengan kehendak agama.
(7) Hendaklah kita memberikan waktu yang cukup setiap hari untuk membaca Al-Quran Al-Karim. Bacalah Al-Quran sebelum diangkat dari permukaan bumi. Hendaklah kita membacanya dengan baik, serta berusaha memahami kandungannya. Ia adalah teman hidup kita di malam yang sunyi dan wirid kita ketika manusia sedang sibuk dengan berbagai urusan di waktu petang  dan di waktu orang lain sedang nyenyak tidur di tengah malam.
(8) Hendaklah kita memberikan sebagian dari rezeki kurniaan Allah SWT kepada kita untuk diberikan kepada keluarga kita yang memerlukannya dan kepada orang  yang kurang berkemampuan, kerana sedekah itu adalah sebahagian dari bekal kita menjalani negeri akhirat yang sangat jauh dan sangat susah. Semoga dengan apa yang telah kita korbankan itu akan menjadi hitungan dalam suratan kebaikan di akhirat kelak.
(9) Hendaklah kita memahami Islam ini dengan bentuknya yang “Syumul” yang melengkapi seluruh aspek kehidupan. Dengan itu kita hendaklah mengikuti dan melaksanakan ajaran Islam di dalam semua lapangan kehidupan. Islam ketika berada di masjid, Islam ketika berada di tengah masyarakat, Islam ketika bernegara dan Islam di dalam semua lapangan kehidupan.
(10) Yang terakhir, hendaklah kita hidup untuk agama yang kita cintai ini. Kita menjadikan Islam sebagai pilihan dan berjuang untuk menyebarkannya. Kita hendaklah memberi pengorbanan sewajamya untuk Islam dipenuh usaha· dan gigih memperjuangkannya. Kita hendaklah juga berhati-hati terhadap apa yang direncanakan oleh musuh-musuh Islam, apakah dari golongan Yahudi atau pun dari golongan Nasrani dan dari lain-lain golongan. Dengan demikian kita akan dapat memelihara diri dari terjerat dengan perangkap yang dipasang oleh musuh untuk menghancurkan Islam dan umat Islam.
Inilah sepuluh intisari yang dapat saya tuliskan di sini yang merupakan sebagian dari mutiara-mutiara yang terkandung di dalam hadis-hadis yang telah saya paparkan. Mudah-mudahan kita mendapat keberkatan dariNya dan semoga Allah SWT sentiasa melimpahkan kerahmatan kepada kita semua, RahmatNya dan KeampunanNya adalah sebagai penghapus dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan.
Petikan Daripada Buku Abu Ali Al-Banjari An-Nadawi.





 http://ibh3.wordpress.com/2010/08/30/40-hadits-terpenting-tentang-hari-qiamat/#more-967

Tidak ada komentar:

Posting Komentar