Selasa, 16 Oktober 2012

Penghantar ke Surga

Sebuah tempat kembali nan kekal menanti di ujung pintu, di balik tabir itu terdapat segala janji-janji Allah. Sebuah janji wujud cintaNYa pada hamba-hamba yang senantiasa lurus, tiada pernah ingkar lagi membangkang akan seruanNya. Sesungguhnya hadiah cinta dari Robbul Izzati bagi hambaNya yang tiada pernah membangkang adalah naungan surga dengan segala macam hidangan istimewa, pakaian keindahan nan mempesona, wajah yang berseri, istana nan megah, pasangan-pasangan yang anggun, dan segala bentuk keindahan yang tek ternilai.
Siapa kah yang pertama kali akan memasuki surga? Yang akan memasuki surga adalah Rasulullah SAW. Sementara kelompok pertama yang kemudian akan memasuki surga tanpa hisab adalah berjumlah 70.000 orang. Mereka bergandengan tangan hingga memasuki surga.
Rasulullah SAW bersabda “Ditampakkan beberapa umat kepadaku, maka ada seorang nabi atau dua orang nabi yang berjalan dengan diikuti oleh antara 3-9 orang. Ada pula seorang nabi yang tidak punya pengikut seorangpun, sampai ditampakkan kepadaku sejumlah besar. Aku pun bertanya apakah ini? Apakah ini ummatku? Maka ada yang menjawab: ‘Ini adalah Musa dan kaumnya,’ lalu dikatakan, ‘Perhatikanlah ke ufuk.’ Maka tiba-tiba ada sejumlah besar manusia memenuhi ufuk kemudian dikatakan kepadaku, ‘Lihatlah ke sana dan ke sana di ufuk langit.’ Maka tiba-tiba ada sejumlah orang telah memenuhi ufuk. Ada yang berkata, ‘Inilah ummatmu, di antara mereka akan ada yang akan masuk surga tanpa hisab sejumlah 70.000 orang. Kemudian Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam masuk tanpa menjelaskan hal itu kepada para shahabat. Maka para shahabat pun membicarakan tentang 70.000 orang itu. Mereka berkata, ‘Kita orang-orang yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya maka kitalah mereka itu atau anak-anak kita yang dilahirkan dalam Islam, sedangkan kita dilahirkan di masa jahiliyah.’ Maka sampailah hal itu kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, lalu beliau keluar dan berkata, ‘mereka adalah orang yang tidak minta diruqyah, tidak meramal nasib, dan hanya kepada Allahlah mereka bertawakkal.” [HR. Bukhari 8270]
Rasululllah juga bersabda: “…adapun tiga orang yang pertama kali masuk surga adalah syahid, seorang hamba yang tidak disibukkan oleh dunia, dan taat kepada Rabbnya dan orang fakir yang memiliki tanggungan  namun ia menjaga diri dari meminta-minta” (HR Ahmad)
Tahukah kamu bahwa ternyata ummat nabi Muhammad memiliki kesempatan masu surga paling banyak disbanding ummat terdahulu. Ini seperti dijelaskan dala hadist, Rasulullah SAW bersabda: “…, Ahli surga 120 shaf, 80 shaf di antaranya dari ummatku, dan 40 shaf lagi dari ummat lainnya.” (HR. Tirmidzi 3469)
Sementara orang yang terakhir memasuki surga adalah hamba Allah yang melintasi sirath, terkadang jalan, terkadang merangkak, terkadang hampir terjatuh dan hangus terlalap api neraka. Allah memerintahkannya masuk surga, namun ia melihat seakan surga telah penuh sesak. Allah SWT berkata kepadanya bahwa ia akan diberi kenikmatan sepuluh kali dunia dan isinya. Itulah derajat penghuni surga yang paling rendah tingkatannya (HR Muslim)
Memperoleh hadiah terindah dari Ilahi tentu memiliki sebab, sebab yang menghantarkan hamba-hambaNya menuju kebahagiaan yang hakiki. Sebab-sebab yang menghantarkan masuk ke naungan kebahagiaan hakiki di dalam surga diantaranya adalah:
1. Iman kepada Allah semata dan tidak ada sekutu bagiNYa. Mukmin yang hanya beriman hanya kepada Allah adalah seorang mukmin yang meyakini bahwa Allah hanya satu-satunya yang patut disembah. Iman ini menjadi fondasi diterimanya amalan-amalan sholehnya selama di dunia. “Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku.” (Qs Thaha:14)
2. Amal Sholeh. Amal sholeh menjadi sebab kedua yang menghantarkan seseorang menuju surgaNya. Tanpa amal sholeh, tidak ada yang bisa menggapai janji balasan cintaNya berupa tempat kesudahan yang di dalamnya terdapat bidadari-bidadari bermata jeli.
“Dan orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (Qa Al Baqarah: 82)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya.” (Qs Yuus: 9)
Ayat-ayat yang menerangkan tentang keutamaan amal sholeh yang diiringi iman memiliki tiang yang disebut dinul Islam dan dinul Islam itu memiliki bangunan yang dinamakan rukun Islam. “Islam dibangun di atas lima perkara: 1) persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, 2) mendirikan sholat, 3) menunaikan zakat, 4) puasa, 5) menunaikan haji bagi yang mampu.”
3. Takwa dan Takut (khauf) kepada Allah. Setiap perbuatan yang akan menggelincirkan pada jurang kenistaan akan dihindari karena takut akan azab pedih, azab yang memilukan dan sangat keras siksanya. Dasar ketakwaan dan kekhaufan kepada Allah akan menjadikan hama-hambaNya untuk bertindak sesuai perintahNya dan balasannya berupa kebaikan di akhirat kelak.
“ Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: ‘Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?’ Mereka menjawab: ‘(Allah telah menurunkan) kebaikan.’ Orang-orang yang berbuatbaik di dunia ini mendapatkan (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhiratlah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa.” (Qs An Nahl: 30)
4. Hijrah dan berjuang di jalan Allah (jihad). Hijrah artinya berpindah, dapat diartikan berpindah dari negrinya untuk berjuang di jalan Allah. Bisa juga diartikan meninggalkan perbuatan-perbuatan khilaf. Berjihad di jalan Allah bisa juga diartikan melawan musuh-musuh Allah, namun di zaman yang modern ini jiha bisa dilakukan dengan menuntut ilmu (jihadnya seorang murid), berbakti pada orang tua (jihadnya seorang anak), berperilaku adil pada rakyatnya (jihadnya seorang pemimpin), atau dengan berdakwah/beramar ma’ruf nahi munkar.
5. Taat kepada Allah dan RasulNya. Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasulnya berarti ia diberi kesempatan untuk tinggal di surgaNya kelak. Taat disini memiliki arti bahwa hambanya senatiasa menjalankan perintah, larangan, ketentuan atau hukum-hukum Allah.
6. Makrifatul Haq. Makrifatul Hak artinya adalah mengetahui kebenaran. Mengetahui kebenaran tentang Al Qur’an.
7. Shidiq dan Shidiqin. Kejujuran akan berbuah kebaikan dan kebaikan akan berbuah keridhaan Allah untuk memperoleh balasannya.
8. Sabar. Sabar yang ada dalam diri seorang mukmin adalah quwwatun ihtimal (kekuatan menahan beban). Bebannya bukan beban barbel atau beban lain, bebannya berupa ujian ketaatan dan keimanan dari Allah SWT. Ali bin Abi Thabib membagi sabar menjadi tiga bagian: pertama sabar ketika mendapat musibah sehingga tidak marah, kedua sabar dalam ketaatan sehingga melaksanakannya, dan ketiga sabar terhadap kemaksiatan sehingga tidak terjerumus kedalamnya.
“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhoan Tuhannya, mendirikan sholat, menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi-sembunyi, terang-terangan, serta menolak kejahatan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan yang baik.” (Qs Ar Ra’d: 22)
9. Taubat. Bertaubat memiliki maksud untuk memperoleh ampuan Allah SWT. Rasulullah SAW mengajarkan lafadz permohonan ampun dari Allah akan dosa-dosa hambaNya berupa lafadz “astaghfirullahhal azhim” yang artinya hamba mohon ampun kepada Allah yang Mahaagung. Lafadz ini mengandung tiga penegasan: pertama Saya bertaubat kepadaMu ya Allah dan Saya sangat mengharap rahmatmu, kedua Saya menyesal atas perbuatan dosa di masa lalu, ketiga Saya berjanji kepadaMu tidak berbuat maksiat lagi selamanya. Hendaklah seorang hamba Allah bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya (taubatan nasuha).
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuha (taubat yang semurni-murinya. Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukanmu ke dalam surge yang mengalir di bawahnya sungau-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia.” (Qs At Tahrim: 8)
10. Berbakti kepada kedua orang tua. Keduanya bisa menjadi duri bagimu atau bunga bagimu. Manakala durhaka kepada keduanya maka duri-duri itu akan mengantarkanmu ke jurang kenistaan neraka, sebuah tempat kembali yang buruk.
“Dan Tuhanmy telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.”(Qs Al Isra: 23)
11. Dzikrullah. Dzikrullah merupakan jalan bagi orang-orang yang berjalan menuju titian keselamatan, wujud kepasrahanbagi orang-orang yang bersujud, kapal bagi orang-orang yang akan tenggelam, dan kedekatan pada Allah SWT.
Sebab-sebab yang mengantarkanmu menuju surga itu berjalan beriringan bersama-sama, tidak saling meninggalkan dan melupakan, sebab-sebab itu tiada salah satunya terpisah-pisah. Jika salah satunya hilang maka tiada sempurna jalan menuju kebahagiaan hakiki.


http://azzalia.wordpress.com/2012/04/04/maukah-kutunjukkan-sebab-yang-mengantarkanmu-ke-surga/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar