Hadits Pertama:
JANGAN MUDAH MENYALAHKAN ORANG LAIN
Dari Abu Hurairah Ra., bahwasanya Rasullullah SAW bersabda: “Jika
ada seseorang berkata, “orang banyak (sekarang ini) sudah rusak, maka
orang yang berkata itu sendiri yang paling rusak di antara mereka.” (HR. Muslim)
Keterangan
Imam Nawawi ketika menulis Hadits ini dalam kitab Riyadus-Solihin,
beliau memberikan penjelasan seperti berikut: “Larangan seperti di atas
tadi (larangan mengatakan orang banyak telah rusak) adalah untuk orang
yang mengatakan sedemikian rupa dengan tujuan rasa bangga pada diri
sendiri, sebab dirinya tidak rusak, dengan tujuan merendahkan orang lain
dan merasa dirinya lebih mulia dari pada mereka. Maka yang demikian ini
adalah haram.
Adapun orang yang berkata seperti ini kerana ia melihat kurangnya
perhatian orang banyak terhadap agama mereka serta didorong oleh
perasaan sedih melihat nasib yang dialami oleh mereka dan timbul dari
perasaan cemburu terhadap agama, maka perkataan itu tidak ada salahnya.
Hadits ini sengaja diletakkan di permulaan buku ini supaya menjadi suatu
peringatan kepada Umat Islam apabila menerangkan Hadits-hadits akhir
zaman seperti apa yang dituliskan di sini yang banyak menyingkap tentang
kemunduran umat Islam dan kerusakan moral mereka.
Oleh kerana itu, kita coba mengaitkan hadits-hadits tersebut dengan
realiti umat Islam dewasa ini, maka janganlah kita merasa bangga dan
‘ujub dengan diri sendiri, bahkan hendaklah kita menegur diri kita
masing-masing dan jangan senang menuding jari ke arah orang lain.
Walaupun kerosakan moral umat Islam dewasa ini perlu dibicarakan untuk
tujuan memulihkan, namun penyingkapannya itu perlu dalam bentuk yang
sehat dan dengan perasaan yang penuh kasih sayang serta dengan rasa
cemburu terhadap agama, bukan dengan perasaan bangga diri dan memandang
rendah kepada orang lain.
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan limpah karuniaNya mencucuri kita rahmat, taufiq dan hidayah.
Hadits Kedua:
MENGAPA DUNIA ISLAM MENJADI SASARAN PEMUSNAHAN
Dari Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah SAW ),
beliau berkata:” (Pada suatu hari) Rasulullah SAW masuk ke dalam
rumahnya dengan keadaan cemas sambil bersabda: “La ilaha illallah,
celaka (binasa) bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah
hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah terbuka bagian dinding Ya’juj
dan Ma’juj seperti ini” dan Baginda mendekatkan hujung ibu jari dengan
hujung jari yang sebelahnya (jari telunjuk) yang dengan itu
mengisyaratkan seperti bulatan. Saya (Zainab binti Jahsy) lalu
bertanya: Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa, sedangkan di kalangan
kami masih ada orang-orang yang soleh?” Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda: Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Keterangan
Hadis di atas menerangkan, apabila di suatu tempat atau daerah sudah
terlalu banyak kejahatan, kemungkaran dan kefasikan, maka kebinasaan
akan menimpa semua orang yang berada di tempat tersebut. Tidak hanya
kepada orang jahat sahaja, tetapi orang-orang soleh juga akan
dibinasakan, walaupun masing-masing pada hari qiamat akan diperhitungkan
menurut amalan yang telah dilakukan. Oleh kerana itu segala bentuk
kemungkaran dan kefasikan hendaklah segera dibasmi dan segala
kemaksiatan hendaklah segera dimusnahkan, supaya tidak terjadi
malapetaka yang bukan sahaja akan menimpa orang-orang yang melakukan
kemungkaran dan kejahatan tersebut, tetapi juga akan menimpa semua
penduduk yang berada di tempat tersebut.
Dalam hadis di atas walaupun disebutkan secara khusus tentang bangsa
Arab tetapi yang dimaksudkan adalah seluruh bangsa yang ada di dunia
ini. Tujuan disebutkan bangsa Arab secara khusus kerana Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sendiri dari kalangan mereka dan yang
menerima Islam pada waktu pennulaan pengembangannya adalah kebanyakan
dari kalangan bangsa Arab dan sedikit demi sedikit dari bangsa lain.
Begitu pula halnya dalam masalah yang berkaitan dengan perkembangan umat
Islam banyak bergantung kepada maju-mundurnya bangsa Arab itu sendiri.
Selain itu, bahasa resmi Islam adalah bahasa Arab.
Kemudian Ya’juj dan MaJuj adalah dua bangsa (dari keturunan Nabi Adam
As.) yang dahulunya banyak membuat kerosakan di permukaan bumi, lalu
batas daerah dan kediaman rnereka ditutup oleh Zulkarnain dan
pengikut-pengikutnya dengan campuran besi dan tembaga, maka dengan itu
mereka tidak dapat keluar, sehingga hampir tiba hari qiamat. Maka pada
waktu itu dinding yang kuat tadi akan hancur dan keluarlah kedua bangsa
itu dari kediaman mereka.lalu kembali membuat kerosakan di permukaan
bumi. Apabila peristiwa ini telah terjadi, itulah tanda hari qiamat
sudah dekat.
Hadits Ke Tiga:
SELURUH DUNIA DATANG MENGERUMUNI DUNIA ISLAM
Dari Tsauban Ra. berkata Rasulullah SAW bersabda; “Hampir tiba
suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang
mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni talam
hidangan mereka”. Maka salah seorang sahabat bertanya, “Apakah kerana
kami sedikit pada hari itu?” Nabi Rasulullah SAW menjawab, “Bahkan kamu
pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir,
dan Allah akan mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh-musuh
kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit ‘wahan’.
Seorang sahabat bertanya: “Apakah ‘wahan’ itu, hai Rasulullah?”.
Rasulullah menjawab: “Cinta dunia dan takut mati“. (HR. Abu Daud)
Keterangan
Memang benar apa yang disabdakan Rasulullah SAW tersebut. Keadaan
umat Islam pada hari ini, menggambarkan kebenaran apa yang disabdakan
oleh Rasulullah SAW. Umat Islam walaupun mereka dalam jumlahnya banyak,
iaitu 1000 juta 1/5 penduduk dunia), tetapi mereka sering menjadi
tuduhan negatif dan menjadi alat permainan bangsa-bangsa lain. Mereka
ditindas, dipinjak-pijak, dibunuh dan sebagainya. Bangsa-bangsa dari
seluruh dunia walaupun berbeza agama, mereka bersatu untuk melawan dan
melumpuhkan kekuatan umat Islam.
Sebenarnya, sebab kekalahan kaum Muslimin adalah dari dalam diri kaum
Muslimin itu sendiri, iaitu adanya penyakit “wahan” yang merupakan
penyakit campuran dari dua unsur yang sering wujud dalam bentuk kembar
dua, iaitu “cinta dunia” dan “takut mati”. Kedua penyakit ini tidak
dapat dipisahkan. “Cinta dunia” bermakna tamak, rakus, bakhil dan tidak
mahu menyumbangkan harta di jalan Allah SWT “Takut mati” bermakna senang
dengan kehidupan dunia dan tidak membuat persediaan untuk menghadapi
negeri akhirat dan tidak ada perasaan untuk berkorban dengan diri dan
jiwa dalam memperjuangkan agama Allah SWT.
Kita berdoa semoga Allah SWT, menurunkan pertolongan (nusrah)Nya kepada
kaum muslimin dan memberikan kepada mereka kemenangan di dunia dan di
akhirat.
Hadits Ke Empat:
ILMU AGAMA AKAN BERANGSUR-ANGSUR HILANG
Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash Ra. ia berkata: Aku mendengar
Rasullullah SAW bersabda,’ “Bahawasanya Allah SWT tidak akan mencabut
(menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia. Tetapi Allah
SWT menghilangkan ilmu agama dengan mematikan para ulamak. Apabila tiada
lagi para ulamak, orang banyak akan memilih orang-orang jahil sebagai
pemimpinnya. Apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan
berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang
lain.” (HR. Muslim)
Keterangan
Sekarang ini para ulama sudah berkurang. Satu demi satu pergi
meninggalkan kita. Kalau peribahasa kita mengatakan, “patah tumbuh,
hilang berganti”, namun sangat sayang peribahasa ini tidak tepat
berlaku kepada para ulamak. Mereka patah lambat tumbuh, dan mereka
hilang lambat berganti. Sampailah suatu waktu nanti permukaan bumi ini
akan kosong dari Ulamak. Pada waktu itu sudah tidak bererti lagi
kehidupan di dunia ini. Alam penuh dengan kesesatan. Manusia telah
kehilangan nilai dan pegangan hidup. Sebenarnya, para ulamaklah yang
memberikan makna dan erti pada kehidupan manusia di permukaan bumi ini.
Maka apabila telah habis para ulamak, hilanglah segala sesuatu yang yang
bemilai untuk kehidupan dunia.
Akhir-akhir ini kita telah melihat gejala zaman yang dinyatakan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tadi. Yakni bilangan para
ulamak hanya tinggal sedikit sahaja dan usaha untuk melahirkannya tidak
mendapat perhatian yang sewajamya. Pondok-pondok dan madrasah-madrasah
kurang mendapat perhatian dari cendekiawan. Mereka lebih mengutamakan
pelajaran di bidang keduniaan yang dapat meraih keuntungan harta benda
dunia. Inilah realiti masyarakat kita pada hari ini. Oleh sebab itu,
perlulah kita memikirkan hal ini dan mencari jalan untuk
menyelesaikannya.
Hadits Kelima:
UMAT ISLAM IKUT JEJAK LANGKAH YAHUDI DAN NASHRANI
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: Kamu akan mengikuti jejak
langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi
sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu akan
mengikuti mereka”. Sahabat bertanya. “Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan
Nashrani yang Tuan maksudkan?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
menjawab, “Siapa lagi?” (kalau bukan mereka). (HR. Muslim)
Keterangan
Umat Islam akan mengikuti jejak langkah atau “cara hidup” orang-orang
Yahudi dan Nashrani, hingga dalam urusan yang kecil dan yang remeh
sekalipun. Contohnya, jikalau orang Yahudi dan Nashrani masuk ke lubang
biawak yang kotor dan sempit sekali pun, orang Islam akan terus
mengikuti mereka.
Pada zaman sekarang, kita dapat melihat kenyataan sabda Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini. Banyak orang Islam yang kehilangan
pegangan di dalam kehidupan. Mereka banyak meniru “cara hidup” Yahudi
dan Nashrani, baik disedari atau pun tidak disedari. Banyak orang Islam
yang telah terperangkap dalam tipu muslihat Yahudi dan Nashrani dan ada
pula yang sekaligus menjadi alat untuk kepentingan mereka. Ya Allah !
Selamatkan kami dari mereka.
Hadits Ke Enam:
AKAN LAHIR GOLONGAN ANTI HADITS
Dari Miqdam bin Ma’dikariba Ra. ia berkata: Bahwasanya Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Hampir tiba suatu zaman di mana
seorang lelaki yang sedang duduk bersandar di atas kurusi kemegahannya,
lalu disampaikan orang kepadanya sebuah hadis dari hadisku maka ia
berkata: “Pegangan kami dan kamu hanyalah kitabullah (Al-Quran) sahaja.
Apa yang dihalalkan oleh Al-Quran kami halalkan. Dan apa yang ia
haramkan kami haramkan”. (Kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
melanjutkan sabdanya): “Padahal apa yang diharamkan Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam samalah hukumnya dengan apa yang
diharamkan Allah Subhanhu wa Ta’ala”. (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).
Keterangan
Lelaki yang dimaksudkan di dalam Hadis ini ialah seorang yang
mengingkari kedudukan Hadis sebagai sumber hukum yang kedua setelah
Al-Quran. Ia hanya percaya kepada Al-Quran sahaja. Baginya, Hadis bukan
menjadi sumber hukum dan tempat rujukan. Golongan ini dianggap telah
keluar dari ikatan Agama Islam. Kerana ia tidak akan dapat memahami
Al-Quran jika tidak kembali kepada Hadis Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam. Al-Quran banyak menyebutkan garis-garis besar ajaran Islam dan
dalam bentuk global, maka Hadislah yang berfungsi untuk memperincikan
isi dan kandungan ayat-ayatnya serta menerangkan perkara yang sukar
difahami. Oleh kerana itu, syariat tidak akan sempurna kalau hanya
dengan Al-Quran sahaja, tetapi ia mesti disertai dengan Hadis Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Hadits Ke Tujuh:
GOLONGAN YANG SENTIASA MENANG
Dari Mughirah bin Syu’bah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sentiasa di kalangan umatku ada golongan
yang selalu menang (dalam perjuangan mereka), sehingga sampailah pada
suatu waktu yang dikehendaki Allah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Mereka
sentiasa menang. (HR. Bukhari)
Keterangan
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan Umat Islam ini umat yang
terakhir sekali. Oleh sebab itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berjanji akan
memelihara kitab-Nya (Al-Qur’an) dan berjanji untuk melahirkan generasi
demi generasi yang akan memikul tugas dakwah hingga tetap wujud
golongan mukminin di permukaan bumi ini. Kalau kita teliti sejarah Umat
Islam mulai zaman pennulaan pengembangannya hingga hari ini, kita akan
mendapatkan Umat Islam telah teruji sepanjang sejarah dengan ujian yang
berat-berat. Ujian itu dimulai dari golongan Musyrikin di Makkah,
Munafiqin, Yahudi dan Nashrani di Madinah, seterusnya gerakan riddah,
Majusi yang berselimutkan Islam, golongan Bathiniyah, pengaruh falsafah
dan pemikiran Yunani, serangan bangsa Mongol dan bangsa Tartar yang
menghancurkan peradaban Islam di Baghdad pada pertengahan abad keenam
Hijriyah. Begitu pula halnya dengan pembunuhan terhadap kaum Muslimin
ketika jatuhnya kerajaan Islam di Andalus (Spanyol) dan seterusnya
disambung dengan pengaruh-pengaruh penjajahan Barat terhadap dunia
Islam, gerakan Zionis Yahudi dan missionary Nashrani yang mempunyai
peralatan dan kemudahan yang banyak dan seterusnya serangan di segi
pemikiran dan kebudayaan. Walaupun ujian yang sangat dahsyat melanda
Umat Islam di sepanjang sejarah, namun mereka masih wujud dan masih
mempunyai identiti dan peranan yang hebat di dalam peta dunia hari ini.
Walaupun dewasa ini ada di kalangan Umat Islam yang tidak menghiraukan
Urusan agama, tetapi masih ada golongan yang bersungguh~sungguh untuk
mempelajari agama dan memperjuangkannya. Walau pun banyak di
kalangan Umat Islam yang telah rosak moral dan akhlaknya, tetapi masih
ada golongan yang berakhlak tinggi dan berbudi luhur. Walaupun berbagai
syiar Islam diejek-enjek di beberapa tempat, tetapi di tempat lain syiar
Islam masih gagah dan teguh. Walaupun pejuang-pejuang Islam ditindas
dan disiksa pada suatu tempat, tetapi di tempat lain mereka disanjung
dan dihormati. Begitulah seterusnya Umat Islam tidak akan lenyap dari
permukaan bumi ini, hingga sampai pada waktu yang dikehendaki oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Maka pada waktu itu Allah Subhanahu wa Ta’ala akan
mematikan semua orang Islam dengan tiupan angin yang mematikan setiap
jiwa yang beriman. Dan yang tinggal setelah itu hanyalah orang-orang
jahat atau orang kafir. Pada waktu itulah akan terjadi hari qiamat.
Hadits Ke delapan:
PENYAKIT UMAT-UMAT DAHULU TIMBUL KEMBALI
Dari Abu Hurairah Ra .. katanya: Aku mendengar Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Umatku akan ditimpa
penyakit-penyakit yang pemah menimpa umat-umat dahulu. ” Sahabat
bertanya, “Apakah penyakit-penyakit umat-umat terdahulu itu?” Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Penyakit-penyakit itu ialah :
(1 )terlalu sombong,
(2) terlalu mewah,
(3) mengumpulkan harta sebanyak mungkin,
(4) tipu- menipu dalam merebut harta benda dunia,
(5) saling memarahi,
(6) dengki-mendengki, sehingga jadi zalim menzalimi. ” (HR. Hakim)
Keterangan
Penyakit-penyakit yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam tadi telah banyak kita lihat di kalangan kaum muslimin hari ini.
Di sana sini kita melihat penyakit ini menular dalam masyarakat dengan
ganasnya. Dunia Islam dilanda krisis rohani yang sangat halus dan
merisaukan. Dengan kekosongan jiwa itulah mereka terdorong untuk mencari
harta benda sebanyak-banyaknya untuk memuaskan hawa nafsu. Maka apabila
hawa nafsu dituruti tentunya mereka akan menggunakan segala cara dan
tipu muslihat. Pada saat ini, hilanglah nilai-nilai akhlak, yang masih
ada hanyalah kecurangan, khianat, dengki mendengki dan sebagainya.
Marilah kita renungkan maksud Hadis ini, dan marilah kita
memperhitungkan diri sebelum kita diperhitungkannya di hadapan Allah
pada hari qiamat nanti.
Hadits Ke sembilan:
ISLAM KEMBALI ASING
Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam; “Islam mulai berkembang dalam keadaan asing. Dan ia
akan kembali asing pula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing.” (HR. Muslim)
Keterangan
Islam mulai tersebar di Mekkah dalam keadaan sangat asing. Sangat
sedikit penganut dan penyokongnya kalau dibandingkan dengan musuhnya.
Kemudian setelah itu Islam tersebar ke seluruh pelusuk dunia sehingga
dianuti oleh dua pertiga penduduk dunia. Kemudian Islam kembali asing
dan dirasa ganjil dari pandangan dunia, bahkan dari pandangan orang
Islam sendiri. Sebagian dari orang Islam merasa ganjil dan aneh bila
melihat orang Islam yang iltizam (komitmen) dengan Islam dan mengamalkan
tuntutan Islam yang sebenamya. Seorang yang iltizam dengan Islam
dipandang rendah oleh masyarakat dan sukar untuk diterima sebagai
individu yang sihat. Contohnya, kalau ada sesuatu program kemasyarakatan
kemudian masuk waktu solat, tiba-tiba ada orang yang minta izin untuk
menunaikan solat, maka tindakan itu dianggap tidak sopan dan kurang
wajar. Sedangkan orang yang tidak solat sambil bersenda- gurau ketika
orang lain sedang solat tidak dianggap sebagai perbuatan yang salah dan
terkutuk.
Begitulah seterusnya nasib Islam di akhir zaman. Ia akan terasing dan
tersisih dari masyarakat, bahkan tersisih dari pandangan orang Islam
sendiri yang mengaku sebagai Umat Islam dan marah jika dikatakan dia
bukan orang Islam.
Hadits Ke sepuluh:
BAHAYA KEMEWAHAN
Dari Ali bin Abi Thalib Ra.; “Bahwasanya kami sedang duduk
bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di dalam masjid.
Tiba-tiba datang Mus’ab bin Umair Ra .. dan tidak ada di badannya
kecuali hanya selembar selendang yang bertambal dengan kulit. Semasa
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat kepadanya. Baginda
menangis dan menitiskan air mata kerana mengenangkan kemewahan Mus’ab
ketika berada di Mekkah dahulu (kerana sangat dimanjakan oleh ibunya),
dan kerana memandang nasib Mus’ab sekarang (ketika berada di Madinah
sebagai seorang Muhajirin yang meninggalkan segala harta benda dan
kekayaan di Mekkah). Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda, “Bagaimanakah keadaan kamu pada suatu hari nanti, pergi
di waktu pagi dengan satu pakaian, dan pergi di waktu petang dengan
pakaian yang lain pula. Dan bila diberikan satu hidangan, diletakkan
pula satu hidangan yang lain. Dan kamu menutupi (menghias) rumah kamu
sebagaimana kamu memasang kelambu Kaabah?. Maka jawab sahabat, “Wahai
Rasulullah, tentunya keadaan kami di waktu itu lebih baik dari pada
keadaan kami di hari ini. Kami akan memberikan perhatian sepenuhnya
kepada masalah ibadat sahaja dan tidak bersusah payah lagi untuk mencari
rezeki”. Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak!
Keadaan kamu hari ini adalah lebih baik daripada keadaan kamu pada hari
tersebut “. (HR. Tirmizi)
Keterangan
Dalam Hadis ini Nabi kita Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
menerangkan umatnya pada suatu waktu akan mendapat kekayaan dan
kesenangan dalam kehidupan. Di waktu pagi memakai satu pakaian dan di
waktu petang memakai pakaian yang lain pula. Hidangan makan tidak
putus-putus. Rumah-rumah mereka indah dan dihias dengan beraneka ragam
perhiasan. Dalam keadaan demikian kita juga mungkin akan berkata seperti
perkataan sahabat; di mana kalau segalanya sudah sempurna, maka
mudahlah hendak melaksanakan ibadat. Tetapi Nabi kita Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan, “Keadaan serba kekurangan itu
adalah lebih baik untuk kita,” ertinya lebih memberikan kesempatan untuk
kita melakukan ibadat. Kemewahan hidup banyak menghalangi seseorang
dari berbuat ibadat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala., seperti yang
berlaku hari ini. Segala yang kita miliki walaupun tidak melebihi
keperluan, namun rasanya sudah mencukupi. Tetapi, bila dibandingkan
dengan kehidupan para sahabat, kita jauh lebih mewah dari mereka,
sedangkan ibadat kita sangat jauh ketinggalan. Kekayaan dan kemewahan
yang ada, sering kali menyibukkan dan menghalangi kita dari berbuat
ibadah. Kita sibuk mengumpulkan harta, juga sibuk menjaganya dan sibuk
untuk menambah lebih banyak lagi. Tidak ubahnya seperti apa yang pernah
disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Seandainya
seorang anak Adam itu telah mempunyai satu lembah emas, dia berhasrat
atau bercita-cita untuk mencari lembah yang kedua, sehingga ia
dimasukkan ke dalam tanah (menemui kematian).”
Begitulah gambaran kerakusan manusia dalam mengumpulkan harta kekayaan.
Ia senantiasa mencari dan menambah, sehingga ia menemui kematian. Maka
ketika itu, barulah ia menyedari diri dengan seribu satu penyesalan.
Tetapi waktu itu penyesalan sudah tidak berguna lagi pada waktu
tersebut, janganlah kita lupa daratan dalam mencari harta kekayaan.
Tidak peduli halal atau haram, yang penting harta dapat dikumpulkan.
Tidak peduli waktu solat, bahkan semua waktu digunakan untuk
mengumpulkan kekayaan. Biarlah kita mencari harta benda dunia sekadar
keperluan sahaja. Kalau berlebihan boleh digunakan untuk menolong orang
lain yang kurang berkemampuan dan selalulah bersedekah, sebagai simpanan
untuk hari akhirat. Orang yang bijaksana adalah orang yang mempunyai
perhitungan untuk waktu akhiratnya dan ia menjadikan dunia ini tempat
bertanam dan akhirat tempat memetik buahnya.
Hadits Ke sebelas:
UMAT ISLAM MEMUSNAHKAN ORANG-ORANG YAHUDI
Dari Abu Hurairah Ra .. bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda, “Tidaklah akan berlaku qiamat, sehingga kaum
Muslimin memerangi kaum Yahudi, Apabila kaum Yahudi itu bersembunyi di
balik batu dan pohon kayu, lalu batu dan pohon kayu itu berkata. “Wahai
orang Islam. inilah orang Yahudi ada di belakang saya. Kemarilah! Dan
bunuhlah dia!, kecuali pohon gharqad (sejenis pohon yang berduri),
kerana sesungguhnya pohon ini adalah dari pohon Yahudi (oleh sebab itu
ia melindunginya). (HR. Bukhari Muslim)
Keterangan
Hadis ini memberikan harapan yang sangat besar kepada kaum Muslimin dan
menjanjikan kemenangan mereka dalam memerangi orang-orang Yahudi. Jadi
walaupun orang-orang Yahudi merencanakan dan berusaha sekuat tenaga
untuk membunuh dan menyesatkan Umat Islam, namun akhirnya kaum Yahudi
akan binasa juga di dalam kepungan Umat Islam. Umat Islam akan membunuh
dan menghapuskan kaum Yahudi yang ada di permukaan bumi ini dan Umat
Islam akan ditolong oleh makhluk-makhluk Allah yang lain, sehingga batu
dan pohon kayu pun akan memberi pertolongan kepada umat Islam.
Hadits Kedua Belas:
SIFAT AMANAH AKAN HILANG SEDIKIT DEMI SEDIKIT
Dari Huzaifah bin Al-Yaman Ra. katanya: “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah memberitahu kami dua buah Hadis (mengenai dua kejadian yang akan berlaku).
Yang pertama sudah saya lihat,
sedangkan yang kedua saya sedang menanti-nantikannya.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberitahu bahwasanya
sifat amanah itu turun ke dalam lubuk hati orang-orang tertentu.
Kemudian turunlah Al-Quran. Maka orang-orang itu lalu mengetahuinya
melalui pedoman Al-Quran dan mengetahuinya melalui pedoman As-Sunnah.
Selanjutnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam; menceriterakan
kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu Baginda bersabda: “Seseorang
itu tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya,
kemudian tertinggallah bekasnya seperti bekas yang ringan sahaja.
Kemudian dia tertidur pula, lalu diambillah amanah itu dari dalam
hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti lepuh di tangan (menggelembung
di tangan dari bekas bekerja berat seperti menggunakan kapak atau
cangkul). Jadi seperti bara api yang kau gelindingkan dengan kakimu,
kemudian menggelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi, padahal
tidak ada apa-apa.” Ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
menceriterakan Hadis ini beliau mengambil sebuah batu kerikil lalu
menggelindingkannya dengan kakinya ..
“Kemudian pagi-pagi (jadilah) orang banyak berjual beli, maka
hampir sahaja tidak ada seorang pun yang mahu menunaikan amanah, sampai
dikatakan orang bahwasanya di kalangan Bani Fulan (di tempat tertentu)
ada seorang yang sangat baik memegang amanah, sangat terpercaya dan
orang banyak mengatakan, “Alangkah tekunnya bekerja, alangkah indahnya
pekerjaannya, alangkah cerdik otaknya. Padahal di dalam hatinya sudah
tidak ada lagi keimanan sekalipun hanya seberat biji sawi. “
“Maka sesungguhnya telah sampai waktunya, saya pun tidak
mempedulikan siapakah di antara kamu semua yang saya hendak bermubaya’ah
(berjual beli). Jikalau dia seorang Islam, maka agamanyalah yang akan
mengembalikannya kepadaku (maksudnya agamanyalah yang dapat menahannya
dari khianat). Dan jikalau dia seorang Nashrani atau Yahudi, maka pihak
yang bertugaslah yang akan mengembalikannya kepadaku (maksudnya jika dia
seorang Nashrani atau Yahudi maka orang yang memegang
kekuasaan/pemerintahlah yang dapat membantu aku untuk mendapatkan semua
hak-milikku darinya.) Ada pun pada hari ini, saya tidak pernah berjual
beli dengan kamu semua kecuali dengan Fulan dan Fulan (orang-orang
tertentu saja).” (HR. Bukhari Muslim)
Keterangan
Hadis ini menunjukkan, sifat amanah akan hilang secara berangsur-angsur
dari kalangan kaum Muslimin, sehingga sampai suatu waktu nanti, orang
yang dianggap baik untuk menjaga amanah pun telah dikhianati pula.
Begitulah gambaran masyarakat kita hari ini. Banyak di antara kita
tertipu oleh seseorang yang kelihatannya boleh memikul amanah, tetapi
sebenarnya dia adalah seorang penipu.
Hadits Ke Tiga Belas:
ORANG BAIK AKAN BERKURANGAN DAN ORANG JAHAT AKAN BERTAMBAH
Dari Aisyah Ra. Dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga
seorang anak menjadi sebab kemarahan (bagi ibu bapanya) hujan akan
menjadi panas (hujan akan berkurang dan cuaca akan menjadi panas), akan
bertambah banyak orang yang tercela dan akan berkurang orang yang baik,
anak-anak menjadi berani melawan ibu bapa serta orang yang jahat berani
melawan orang-orang baik. (HR. Thabrani)
Keterangan
Di antara tanda-tanda qiamat ialah:
(1) Bila anak-anak menjadi sebab kemarahan orang tuanya.
(2) Bila hujan berkurang, cuaca menjadi panas dan udara telah tercemar (menjadi kotor).
(3) Orang jahat bertambah banyak dan dorongan untuk membuat kejahatan sangat banyak.
(4) Orang yang berbuat kebaikan sedikit dan tidak mendapat kemudahan yang sewajarnya.
(5) Anak-anak sudah berani melawan orang tua.
(6) Orang-orang yang jahat berani melawan orang-orang yang baik dan tidak malu terhadap mereka.
Telah terbukti corak masyarakat kita pada hari ini tidak banyak bezanya
dari apa yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
tadi. Setiap hari kita melihat kebenaran dari apa yang disabdakan oleh
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Kita berdoa mudah-mudahan
Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dan anak cucu kita dari
golongan yang disebutkan tadi.
Hadits Ke empat belas:
SEBAB-SEBAB KEBINASAAN SESEORANG
Dari Abu Hurairah Ra.Dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda, “Akan datang suatu zaman, ketika orang yang beriman
tidak akan dapat menyelamatkan imannya, kecuali bila dia lari membawa
dirinya ke sebuah puncak bukit ke sebuah puncak bukit yang lain dan dari
suatu gua ke gua yang lain. Maka apabila zaman tersebut telah tiba,
segala mata pencarian (pendapatan kehidupan) tidak dapat diperoleh
kecuali dengan melaksanakan sesuatu yang menyebabkan kemurkaan Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Apabila ini telah terjadi, maka kebinasaan
seseorang adalah dari sebab mengikuti kehendak isteri dan anak-anaknya.
Kalau dia tidak mempunyai isteri dan anak, maka kebinasaannya dari sebab
mengikuti kehendak kedua orang tuanya. Dan jikalau orang tuanya sudah
tidak ada lagi, maka kebinasaannya dari sebab mengikuti kehendak
keluarganya atau dari sebab mengikuti kehendak jiran tetangganya”.
Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,
apakah maksud perkataan engkau itu?” (kebinasaan seseorang kerana
mengikuti kemahuan isterinya, atau anaknya, atau orang tuanya, atau
keluarganya, atau tetangganya). Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
menjawab, “Mereka akan menghinanya dengan kesempitan kehidupannya. Maka
ketika itu lalu dia mencampakkan dirinya ke jurang-jurang kebinasaan
yang akan menghancurkan dirinya. (HR Baihaqi)
Keterangan
Benar sekali sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini.Banyak
orang yang mengetahui perkara-perkara yang diharamkan dalam agama namun
oleh kerana mengikuti kemahuan isteri, anak, orang tua, keluarga atau
tetangganya, dia sanggup mencampakkan diri ke dalam jurang kemaksiatan
demi untuk memuaskan hati mereka.
Hadits Ke Lima Belas:
DUA GOLONGAN PENGHUNI NERAKA
Dari Abu Hurairah Ra. Dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda,. ”Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni Neraka,
keduanya belum pernah aku lihat mereka.
Pertama, golongan (penguasa) yang mempunyai tongkat bagaikan ekor sapi yang digunakan untuk memukul orang.
Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi telanjang,
lenggang-lenggok waktu berjalan, menghayun-hayunkan bahu. Kepala mereka
(sanggul di atas kepala mereka) bagaikan punggung (punggung unta yang
condong). Kedua golongan ini tidak akan masuk syurga dan tidak akan
dapat mencium bau harumnya. Sesungguhnya bau harum syurga itu sudah
tercium dari jarak perjalanan yang sangat jauh, (HR. Muslim)
Keterangan
Kebenaran sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini dapat kita
lihat dari realiti masyarakat kita pada hari ini. Ada golongan yang
mudah memukul orang lain dengan tongkat tanpa ditanya, bertindak dengan
hukum rimba. Banyak perempuan yang berpakaian tetapi telanjang.
Maksudnya, kalau dikatakan berpakaian pun boleh, kerana masih ada
secebis kain di atas badan, dan kalau kita katakan bertelanjang pun
boleh juga, kerana walaupun berpakaian tetapi hanya dengan secarik kain
sahaja, sebahagian auratnya dapat dilihat.atau susuk tubuh datapat
dilihat kerana pakaiannya terlalu nipis dan ketat, maka samalah dengan
maksud bertelanjang. Atau pun dia berpakaian dengan pakaian yang sangat
tipis sehingga memperlihatkan warna kulit dan menampakkan bentuk aurat.
Kemudian berjalan sambil menghayun-hayunkan badan dengan sanggul yang
besar, seperti punggung unta.
Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk syurga dan tidak akan dapat
mencium bau harumannya, walaupun semerbak harumnya telah tercium dari
jarak perjalanan selama 500 tahun sebelum sampai kepadanya.
Hadits Ke Enam Belas:
ZAMAN ORANG TIDAK PEDULI DARIMANA DATANGNYA HARTA
Dari Abu Hurairah Ra. Dia berkata: Bersabda Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam; “Akan datang suatu zaman di mana seseorang tidak
mempedulikan darimana dia mendapatkan harta, apakah dari sumbernya
adalah halal atau pun haram.” (HR. Nasa’i)
Keterangan
Zaman sekarang merupakan zaman ketandusan rohani dan zaman materialis,
segala sesuatu dinilai dengan harta. Manusia berkelahi untuk memperolehi
sebanyak mungkin harta kekayaan. Mereka tidak mempedulikan dari mana
datangnya harta yang dimiliki, apakah dari sumber yang halal atau dari
sumber yang haram. Yang penting, harta dapat dikumpulkan
sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kehendak nafsu atau pun untuk
mengikuti kemahuan isteri atau anak-anaknya.
Hadits Ke Tujuh Belas:
HARTA RIBA TERDAPAT DI MANA-MANA
Dari Abu Hurairah Ra. Dia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda: “Akan tiba suatu zaman, tidak ada seorang pun kecuali
dia terlibat dalam memakan harta riba. Kalau dia tidak memakannya
secara langsung, dia akan terkena debunya.” (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Kandungan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ini sangat jelas terjadi di hadapan mata kita pada hari ini.
Hadits Ke deLapan Belas:
ORANG MINUM KHAMAR ( ARAK ) DAN MENAMAKANNYA BUKAN KHAMAR ATAU BUKAN ARAK.
Dari Abu Malik Al-Asy’ari Ra. katanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda; “Sesungguhnya akan ada sebagian dari umatku yang
meminum khamar dan mereka menamakannya dengan nama yang lain. (Mereka
meminum) sambi! diiringi dengan alunan muZik dan suara penyanyi wanita.
Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi
(dengan gempa bumi) dan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengubah mereka
menjadi kera atau babi.” (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Maksudnya, akan ada di kalangan orang Islam yang meminum khamar dan
mereka mengatakan yang diminumnya itu bukan khamar. Ia hanyalah sejenis
minuman yang dapat menyegarkan badan atau yang dapat menghilangkan
hausan. Mereka memberi nama kepada minuman ini bukan khamar, tetapi
sebenarnya ia adalah khamar yang diharamkan oleh syara’ (agama).
Kemudian, menjadi kebiasaan pula, keadaan mabuk itu akan disertai dengan
alunan muzik dan juga nyanyian para penyanyi wanita. Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan, golongan ini akan ditimpa
gempa bumi atau tubuh mereka akan diubah menjadi bentuk kera atau babi.
Sungguh benar sabda Junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam ini. Gempa bumi demi gempa bumi yang terjadi di
beberapa tempat di dunia ini sebagai satu siksaan dari Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Dan jikalau golongan ini belum sampai ke peringkat
berubah bentuk badan mereka menjadi kera dan babi tetapi cara hidup
mereka sudah banyak menyerupai cara hidup kera dan cara hidup babi.
Hadits Ke Sembilan Belas:
BILANGAN LELAKI MENJADI SEDIKIT DAN BILANGAN PEREMPUAN SEMAKIN BANYAK.
Dari Anas Ra. Dia berkata; “Aku akan menceritakan kepada kamu sebuah
Hadis yang tidak ada orang lain yang akan menceritakannya setelah aku.
Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda;
“Diantara tanda qiamat ialah sedikit ilmu, banyak kejahilan, banyak
perzinaan, banyak kaum perempuan dan sedikit kaum lelaki, sehingga
nantinya seorang lelaki akan mengurus lima puluh orang perempuan.” (HR. Bukhari Muslim)
Keterangan
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menerangkan, di antara tanda
hampirnya qiamat ialah sedikit ilmu agama, banyak kejahilan, banyak
terjadi perzinaan, sedikit kaum lelaki dan banyak kaum perempuan.
Statistik penduduk dunia pada hari ini menunjukkan, jumlah kaum
perempuan lebih banyak dari jumlah kaum lelaki. Di sebahagian negara
terdapat perbandingan, setiap seorang lelaki berbanding dengan sebelas
wanita (1:11). Dan kalau kita meneliti di segenap tempat, kita akan
dapat membuat kesimpulan, perempuan lebih banyak dari lelaki.
Menurut Imam Ibnu Hajar, sebab bilangan perempuan lebih banyak dari kaum
lelaki adalah akibat peperangan yang berlaku, kerana yang banyak
terbunuh dalam peperangan adalah kaum lelaki, bukannya perempuan … dan
juga Allah Subhanahu wa Ta’ala menghendaki kebanyakan bayi yang lahir di
dunia ini adalah bayi perempuan dan sedikit sekali bayi lelaki.
Hadits Ke Dua Puluh:
HAMBA MENJADI TUAN DAN BERDIRINYA BANGUNAN-BANGUNAN PENCAKAR LANGIT
Dari Umar bin al-Khaththab Ra. Dia berkata (dalam sebuah Hadis yang
panjang): “Kemudian Jibril bertanya kepada Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam, “Maka khabarkan kepadaku tentang hari qiamat?” Lalu
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab .. , “Orang yang ditanya
tidak lebih mengetahui dari orang yang bertanya.” Maka Jibril berkata,
“Kalau begitu coba khabarkan kepadaku tanda-tandanya, ” Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam menjawab, “hamba sahaya akan melahirkan tuannya dan
engkau melihat orang berjalan tanpa kasut (alas kaki), bertelanjang lagi
miskin, hanya menggembala kambing, berlumba-lumba mendirikan bangunan
tinggi-tinggi.” (HR. Muslim)
Keterangan
Di antara tanda qiamat ialah, bila hamba sahaya melahirkan tuannya.
Maksudnya akan banyak bilangan hamba yang kemudian akan dinodai oleh
tuannya dan melahirkan anak. Maka anak ini berpangkat ayahnya, iaitu
sebagai tuan ibunya sendiri. Ada juga sebagian yang memberikan pendapat,
contoh ini adalah simbolik kepada keadaan yang sudah terbalik, di mana
hamba menguasai tuan, bukan tuan yang berkuasa ke atas hambanya. Jadi
pemikiran manusia sudah terbalik, di mana yang baik dikatakan buruk dan
yang sebenamya buruk dikatakan baik.
Tanda kedua, apabila orang yang tidak mempunyai kasut atau orang miskin
yang semestinya mendahulukan membeli kasut dari yang lain, tiba-tiba dia
telah mendirikan bangunan yang tinggi yang tentunya terpaksa berhutang
dari orang lain. Ada pula yang menerangkan, yang dimaksudkan adalah
orang yang miskin di akhir zaman akan menjadi kaya dengan tiba-tiba,
sehingga ada orang yang pada waktu semalam masih sahaja belum mempunyai
kasut, tiba-tiba pada hari ini dia sudah dapat mendirikan bangunan yang
indah-indah dan sangat mewah.
Hadits Ke Dua Puluh Satu:
ORANG KUAT BERAGAMA AKAN BERADA DALAM SITUASI SEPERTI MEMEGANG BARA API
Dari Anas Ra. berkata RasuJullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ”Akan
datang pada manusia suatu zaman, orang yang berpegang teguh (sabar)
dikalangan mereka kepada agamanya seperti orang yang memegang bara api. (HR. Tirmidzi)
Keterangan
Yang dimaksudkan di sini ialah zaman yang sang at menggugat iman
sehingga siapa sahaja yang hendak mengamalkan ajaran agamanya dia pasti
menghadapi kesusahan dan mendapat tentangan yang sangat hebat. Kalau dia
tidak bersungguh-sungguh, pasti agamanya akan terlepas dari
genggamannya. Ini disebabkan keadaan sekelilingnya tidak memberi peluang
kepadanya untuk menunaikan kewajipan agamanya, bahkan apa yang ada di
sekelilingnya mendorong untuk melakukan kemaksiatan yang dapat
meruntuhkan aqidah dan keimanan atau paling kurang menyebabkan
kefasikan. Ini juga bererti, orang Islam tersepit didalam melaksanakan
ajaran agamanya di samping tidak mendapat kemudahan yang sewajarnya.
Hadits Ke Dua Puluh Dua:
GOLONGAN RUWAIBIDHAH
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda; “Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh
dengan penipuan. Pada waktu tersebut si penipu dikatakan benar dan orang
yang benar dikatakan penipu. Pengkhianat akan disuruh memegang amanah
dan orang yang amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berkesempatan
berbicara hanyalah golongan “Ruwaibidhah”. Sahabat bertanya, “Apakah
Ruwaibidhah itu hai Rasulullah?” Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
menjawab, “Orang kerdil, hina dan tidak mengerti bagaimana mengurus
orang banyak.” (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Zaman yang disebutkan di atas adalah zaman penuh penipuan. Penipuan dari
segi metarial dan penipuan dari segi pemikiran. Orang yang benar akan
disingkirkan dan pengkhianat serta orang fasiq akan disanjung dan
dimulia-muliakan. Orang yang benar tidak diberikan peluang untuk
menyampaikan kebenaran. Yang dibolehkan berbicara hanyalah
pribadi-pribadi yang hina dan sebenamya tidak tahu bagaimana untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Hadis Ke Dua Puluh Tiga:
PEPERANGAN DEMI PEPERANGAN TERUS BERLAKU
Dari Abu Hurairah Ra., katanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda: “Hari qiamat tidak akan berlaku sehingga harta benda
melimpah ruah dan timbul banyak fitnah (ujian, kesesatan, kekufuran,
kegilaan, penderitaan, mushibah) serta selalu berlaku “al-Harj”. Sahabat
bertanya, “Apakah al-Harj itu wahai Rasulullah?”. Nabi Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam menjawab: “Peperangan, peperangan, peperangan. Baginda
mengulanginya tiga kali”. (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Realiti dunia hari ini membuktikan kebenaran sabda Junjungan kita Nabi
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Harta-benda melimpah-ruah. Banyak
peralatan moden yang dihasilkan oleh teknologi Barat dan Timur sehingga
bertambah banyak peralatan dan keperluan hidup. Maka oleh yang demikian
banyak orang berlumba-lumba mengaup keuntungan dalam mengeluarkan dan
memperdagangkan peralatan tersebut. Kerana masing-masing tamak dan
rakus, maka berlakulah perebutan yang mengakibatkan berlakunya
peperangan demi peperangan. Dari hari ke hari peperangan berlaku dengan
tidak henti-henti. Padam di suatu tempat, menyala pula di tempat yang
lain. Saling diantara satu sama lain sering berlaku percakaran. Semakin
maju teknologi, semakin tersiksa manusia kesannya. Sebenamya teknologi
tidaklah bertentangan dengan Islam, tetapi teknologi itu mestilah patuh
di bawah etika kemanusiaan yang didokong oleh Islam itu sendiri.
Sedangkan teknologi yang dikemukakan oleh dunia barat pada hari ini
berdasarkan kepada kepentingan peribadi dan mengikuti hawa nafsu yang
rakus sehingga teknologi itu digunakan untuk menghancurkan nilai-nilai
kemanusiaan itu sendiri. Telah terserlah keadaannya yang akan berlaku
dari umur dunia ini, sehingga sampai ke titik terakhir, iaitu qiamat.
Hadits Kedua Puluh Empat:
WAKTU MENJADI PENDEK
Dari Anas bin Malik Ra. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Tidak
akan berlaku qiamat sehingga waktu terasa pendek, maka setahun
dirasakan seperti sebulan, sebulan dirasakan seperti seminggu, seminggu
dirasakan seperti sehari, sehari dirasakan seperti satu jam serta satu
jam dirasakan seperti satu kilatan api. ” ( sebentar sahaja, hanya
seperti kilatan api sekejap). (HR. Tirmizi)
Keterangan
Waktu akan terasa berlalu begitu cepat. Belum sempat kita berbuat
sesuatu, tiba-tiba waktu sudah berubah, sehingga banyak urusan yang
belum dapat diselesaikan. Kita seakan-akan sibuk, tetapi kita tidak
faham apa yang disibukkan. Kita diburu waktu dan ia berlalu dengan tidak
ada urusan yang dapat kita selesaikan. Inilah yang dimaksudkan dengan
pendeknya waktu.
Menurut Imam al-Karmani, yang dimaksudkan dengan pendeknya waktu itu
ialah dicabut keberkatan darinya. Memang benar apa yang dikatakan oleh
Imam al-Karmani itu. Dahulu kita merasakan dalam sehari banyak urusan
yang dapat kita laksanakan, tetapi sekarang dalam sehari yang sahaja
hanya sedikit urusan yang dapat kita laksanakan. Ini adalah sebagai
tanda hari qiamat hampir tiba.
Hadis Ke Dua Puluh Lima:
MUNCULNYA KHAZANAH-KHAZANAH BUMI
Dari Ibnu Umar Ra. Dia berkata: “Pada satu ketika dibawa ke hadapan
Rasulullah SAW sekeping emas. Emas itu adalah emas zakat yang pertama
sekali dibawa oleh Bani Sulaim dari khazanah simpanan mereka. Maka
sahabat berkata: “Wahai Rasulullah! Emas ini adalah hasil dari khazanah
kita”. Lalu Nabi SAW menjawab, “Nanti kamu akan dapati banyak
khazanah-khazanah dan mereka yang akan menguasainya adalah orang-orang
jahat. (HR. Baihaqi)
Keterangan
Tepat sekali apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah SAW pada lima
belas abad yang lalu. Hari ini dunia Islam sangat kaya dengan khazanah
bumi, seperti emas, perak, timah, minyak dan lain-lain, tetapi yang
mengurus dan menguasainya adalah orang-orang yang bukan Islam. Ini
adalah suatu realiti yang sangat jelas di mata kita dan merupakan salah
satu di antara tanda dekatnya hari qiamat.
Hadis Ke Dua Puluh Enam:
TANAH ARAB YANG TANDUS MENJADI LEMBAH YANG SUBUR
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Bersabda Rasulullah SAW ; ” Tidak
akan berlaku qiamat sehingga Tanah Arab (yang kering-kontang itu)
menjadi lembah yang subur dan diairi dengan sungai-sungai.” (HR. Muslim)
Keterangan
Sekarang kita telah mulai menyaksikan kebenaran sabda junjungan kita
ini. Kita banyak melihat tanah Arab yang dahulunya tandus dan kering –
kontang tetapi sekarang telah mulai menghijau dan ditumbuhi
rumput-rumput dan pohon-pohon kayu. Contohnya, Padang Arafah yang ada di
Mekkah al-Mukarramah yang dahulunya hanya dikenali sebagai padang pasir
tandus dan tidak ada pohon-pohon. Sekarang ini Padang Arafah dipenuhi
pohon-pohon, sehingga kelihatan menghijau dan kita dapat berteduh di
bawahnya. Keadaan ini walaupun menyejukkan mata memandang namun ia
mengurangi gambaran keadaan padang Mahsyar, tempat perhimpunan seluruh
makhluk pada hari qiamat nanti yang merupakan tujuan utama dan pelajaran
penting yang diambil dari ibadah wuquf jamaah Haji di Padang Arafah
pada setiap 9 Zulhijjah tahun Hijrah.
Hadis Ke Dua Puluh Tujuh
UJIAN DASYAT TERHADAP IMAN
Dari Abu Hurairah Ra. bahawasanya Rasulullah SAW bersabda: “Bersegeralah
kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat terhadap iman) seperti
malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi,
kemudian di waktu petang dia sudah menjadi kafir, atau (Syak Perawi
Hadis) seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian pada
keesokan harinya dia sudah menjadi kafir. Dia telah menjual agamanya
dengan sedikit harta benda keduniaan “, (HR. Muslim)
Keterangan
Hadis ini menerangkan kepada kita betapa dasyat dan hebatnya ujian
terhadap keimanan seseorang di akhir zaman. Seseorang yang beriman di
waktu pagi, tiba-tiba dia menjadi kafir di waktu petang. Begitu pula
dengan seseorang yang masih beriman di waktu petang. Tiba-tiba besuk
paginya telah menjadi kafir. Begitu cepat perubahan yang berlaku. Iman
yang begitu mahal boleh gugur di dalam godaan satu malam atau satu hari
saja, sehingga banyak orang yang menggadaikan imannya kerana hanya
hendak mendapatkan sedikit harta benda dunia. Dunia lebih dicintai
mereka daripada iman. Menurut riwayat Ibnu Majah, beliau menambahkan,
“Kecuali orang yang hatinya dihidupkan Allah SWT dengan ilmu.”
Mudah-mudahan Allah SWT menjadikan kita di antara orang yang berilmu
dan mengamalkan ilmunya, sehingga dengan ilmu dan amalan kita, Allah
SWT akan menyelamatkan iman kita dari ujian yang dasyat tersebut.
Hadis Ke Dua Puluh Lapan
KELEBIHAN BERIBADAH DI WAKTU HURU-HARA
Dari Ma ‘qil bin Yasar Ra. Dia berkata : Rasulullah SAW bersabda: “Beribadah di waktu huru-hara (di tengah kemelut dunia yang dasyat) adalah seperti berhijrah kepadaku.” (HR Muslim)
Keterangan
Orang yang dapat beribadah dan menunaikan kewajiban agamanya di waktu
yang penuh dengan huru-hara dan gangguan dari segenap penjuru dan dapat
mengingat Allah SWT di
waktu orang lain lupa dan disibukkan dengan urusan-urusan yang
melalaikan, mereka akan diberi pahala seperti pahala hijrah yang telah
dilakukan oleh kaum Muhajirin di zaman Rasulullah SAW.
Mudah-mudahan kita termasuk dalam golongan mereka yang dapat beribadah
walaupun di dalam keadaan dan situasi yang sangat sibuk dan semoga kita
mendapat pahala besar yang telah dijanjikan Rasulullah SAW tersebut.
Hadis Ke Dua Puluh Sembilan:
PERANG DI SEKITAR SUNGAI FURAT (IRAQ) KERANA BEREBUT KEKAYAAN
Dari Abu Hurairah Ra., bahawasanya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak berlaku
hari qiamat sehingga Sungai Furat (Sungai Euphrates, iaitu sebuah
sungai yang terdapat di Iraq) menjadi surut airnya sehingga kelihatan
sebuah gunung emas. Banyak orang yang terbunuh kerana berebut
mrndapatkannya. Maka terbunuhlah sembilan puluh sembilan dari seratus
orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat berkata.
“Mudah-mudahan akulah orang yang selamat itu. “Di dalam riwayat lain
disebutkan: “Sudah dekat suatu masa di mana Sungai Furat akan menjadi
surut airnya lalu kelihatan perbendaharaan dari emas, maka siapa sahaja
yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatu pun dari harta
tersebut. ” (HR. Bukhari Muslim)
Keterangan
Hadis ini jelas sekali menerangkan kepada kita, di negara Iraq dan
sekitarnya akan tersebar peperangan yang disebabkan merebut harta
kekayaan yang terdapat di tempat tersebut, banyak yang menjadi korban
dan semua yang terlibat bercita-cita hanya dia akan terselamat dari
bala tersebut.
Hadis Ke tiga puluh:
TIDAK ADA IMAM UNTUK MENGIMAMI SOLAT BERJAMA’AH
Dari Salamah binti al-Hurr Ra. ia berkata: Aku mendengar Rasulullah
SAW bersabda: “Akan datang suatu zaman, pada waktu itu orang banyak
berdiri tegak beberapa lama, kerana mereka tidak dapat mencari orang
yang dapat mengimami mereka solat.” (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Walaupun secara pasti pada hari ini kita belum sampai ke peringkat yang
telah disabdakan oleh Rasulullah SAW tersebut, namun masyarakat kita
sekarang sudah menuju ke arah tersebut. Banyak masjid-masjid yan·g tidak
mempunyai Imam yang benar-benar dapat melaksanakan peranan sebagai
seorang Imam. Kelihatannya, masyarakat kita kurang memberikan perhatian
kepada ilmu-ilmu syariat. Mereka yang berilmu pun banyak yang tidak
menghadiri shalat berjamaah, maka tinggallah orang-orang
yang jahil. Apabila keadaan ini berpanjangan, pasti pada suatu hari
nanti akan sampai juga kepada peringkat keadaan yang telah dinyatakan
Rasulullah SAW tersebut.
Hadis Ke Tiga Puluh Satu:
ULAMA TIDAK DIPEDULIKAN
Dari Sahl bin Saad as-Saidi Ra. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Ya
Allah! JanganEngkau pertemukan aku dan mudah-mudahan kamu (sahabat)
tidak bertemu dengan suatu zaman dikala para ulama sudah tidak diikuti
lagi dan orang yang penyantun sudah tidak dihiraukan lagi. Hati mereka
seperti hati orang Ajam (hati orang fasiq), lidah mereka seperti lidah
orang Arab (pada kefasihannya).” (HR. Ahmad)
Keterangan
Mungkin zaman sekarang sudah mendekati keadaan yang telah digambarkan
oleh Rasulullah SAW ini. Masyarakat sudah agak jauh dari para ulamak.
Mereka takut mendekati para ulama, kerana khuatir perbuatan mereka akan
ditegur. Orang tidak malu lagi melakukan maksiat walaupun di hadapan
orang yang tinggi peribadinya atau depan orang yang warak.
Kadang-kadang, sengaja maksiat itu dilakukan di hadapan para ulamak
untuk menyatakan rasa ego dan sekaligus untuk menyinggung perasaan
mereka. Golongan ini juga ahli berpidato dan sering memutarbalikkan
kenyataan. Pembicaraan mereka begitu halus dan memikat hati orang lain,
padahal hati mereka adalah hati harimau yang siap siaga untuk menerkam
dan memakan mangsa musuhnya.
Hadis Ke Tiga puluh Dua:
ISLAM HANYA PADA NAMA SAHAJA
Dari Ali bin Abi Thalib Ra. Dia berkata: Telah bersabda Rasulullah
SAW.: “Sudah hampir tiba suatu zaman, pada waktu tersebut tidak ada
lagi dari nilai-nilai Islam kecuali hanya pada namanya sahaja dan tidak
ada dari Al-Quran kecuali hanya tulisannya sahaja. Masjid-masjid mereka
indah, tetapi kosong dari hidayah. Ulama dicela dan dianggap
sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah langit dan di atas muka bumi.
Dari merekalah berpunca segala fitnah dan kepada mereka fitnah itu akan
kembali .” (HR. al-Baihaqi)
Keterangan
Kalau kita perhatikan dunia Islam pada hari ini, keadaannya tidak begitu
jauh dari gambaran yang telab dinyatakan Rasulullah SAW ini. Kalau
belum sampai pun, ianya sudah mendekati ke peringkat tersebut. Ulama
yang dimaksudkan dalam Hadis ini ialah ulama Ussu’ (ulamak jahat) yang
menjual agama mereka dengan harta benda dunia, bukan ulama akhirat yang
mewarisi tugas para Nabi-Nabi yang mulia dan yang meneruskan penyiaran
dakwah dari zaman ke zaman.
Hadis Ke Tiga Puluh Tiga:
AL-QURAN AKAN HILANG DAN ILMU AKAN DIANGKAT
Dari Huzaifah bin al-Yaman Ra. Dia berkata: Rasulullah SAW
bersabda; “Islam akan lenyap seperti terhapusnya (warna pakaian yang
telah usang), sehingga (sampai suatu masa nanti) orang tidak mengerti
apa yang dimaksudkan dengan puasa, apa yang dimaksudkan dengan solat,
apa yang dimaksudkan dengan nusuk (ibadah) dan apa yang dimaksudkan
dengan sedekah. Al-Quran akan hilang semuanya pada suatu malam sahaja,
maka tidak ada yang tertinggal dipermukaan bumi ini darinya walau pun
hanya satu ayat. Dan yang ada hanya beberapa kelompok manusia, di
antaranya para orang tua, laki-laki dan perempuan. Mereka hanya dapat
berkata, “Kami sempat menemui nenek moyang kami mengucapkan kalimah “La
ilaha Illallah”, lalu kami pun turut mengucapkannya juga. Maka berkata
Shilah (perawi Hadis dari Huzaifah)~ Apa yang dapat dibuat oleh La ilaha
Illallah (apa gunanya La ilaha Illallah) terhadap mereka, sedangkan
mereka sudah tidak memahami apa yang dimaksudkan dengan solat, puasa,
nusuk dan sedekah? ” Maka Huzaifah memalingkan· muka darinya (Shilah
yang bertanya). Kemudian Shilah mengulangi pertanyaan itu tiga kali.
Maka Huzaifah memalingkan mukanya pada setiap kali pertanyaan Shilah
itu. Kemudian Shilah bertanya lagi sehingga akhimya Huzaifah menjawab,
“Kalimat itu dapat menyelamatkan mereka dari api neraka” (Huzaifah
mengatakan jawaban itu tiga kali). (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Keterangan
Hadis di atas menerangkan kepada kita pada suatu zaman nanti akan terjadi:
1. Ilmu tentang Islam akan diangkat.
2. Al-Quran juga akan diangkat dari permukaan bumi ini.
3. Orang ramai hanya mengenali beberapa istilah Islam, tetapi mereka
tidak memahami apa yang dimaksudkan dengan istilah-istilah tersebut.
4. Begitu juga mereka hanya dapat mengucapkan kalimah”Lailaha Illallah”,
tetapi mereka tidak memahami apa tuntutan kalimat suci itu terhadap
mereka.
Walau bagaimanapun Allah SWT dengan belas kasihanNya masih menghargai
keimanan mereka yang sedikit itu dan akan memasukkan mereka ke dalam
syurga.
Hadis Ke Tiga Puluh Empat:
LIMA BELAS MAKSIAT YANG MENURUNKAN BALA’
Dari Ali bin Abi Thalib Ra. dikatakannya, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila umatku telah melakukan lima belas perkara, maka bala’ pasti akan turun kepada mereka, iaitu:
1. Apabila harta negara hanya beredar pada orang orang tertentu shaja.
2. Apabila amanah dijadikan suatu sumber keuntungan.
3. Zakat dijadikan hutang
4. Suami menuruti kemahuan isteri
5. Anak mendurhaki ibu bapanya
6. Sedangkan dia berbuat baik dengan teman-temannya
7. Anak-anak menjauhkan diri dari ayah mereka
8. Suara-suara ditinggikan di dalam masjid
9. Yang menjadi ketua satu kaum adalah orang yang terhina di antara mereka
10. Seseorang dimuliakan kerana ditakuti kejahatannya
11. Khamar (arak) menjadi minuman di segenap tempat dan penjuru atau merata tempat.
12. Kain sutera banyak dipakai oleh kaum lelaki .
13. Para penyanyi perempuan disanjung-sanjung
14. Muzik banyak dimainkan
15. Generasi akhir umat ini melaknat (menyalahkan) generasi pertama (sahabat) terdahulu.
Maka ketika itu hendaklah mereka menanti angin merah atau gempa bumi atau pun mereka akan diubah menjadi makhluk lain.” (HR.Tirmizi)
Keterangan
Dunia pada hari ini telah mengalami segala apa yang telah disabdakan
Rasulullah SAW tersebut , hanya mungkin belum sampai ke peringkat
terakhir.
Hadis Ke Tiga Puluh Lima:
LIMA MAKSIAT YANG DISEGERAKAN BALASANNYA
Dari Ibnu Umar Ra. ia berkata: Rasulullah SAW mendatangi kami (pada
suatu hari) kemudian beliau bersabda,’ “Wahai kaum Muhajirin, lima
perkara kalau kamu telah diuji dengannya (kalau kamu telah
mengerjakannya), maka tidak ada kebaikan lagi bagi kamu. Dan aku
berlindung dengan Allah SWT., semoga kamu tidak menemui zaman tersebut.
Perkara-perkara tersebut ialah:
1. Tidak nampak perzinaan pada suatu kaum sehingga mereka berani
berterus terang melakukannya, melainkan akan berjangkit di kalangan
mereka wabah penyakit menular (Tha ‘un) dengan cepat dan mereka akan
ditimpa penyakit-penyakit yang belum pemah menimpa umat-umat yang telah
lalu.
2. Dan tiada mereka mengurangkan sukatan/ukuran dan timbangan,
kecuali mereka akan diuji dengan kemarau panjang dan kesulitan mencari
rezeki dan kezaliman dari kalangan pemimpin mereka .
3. Dan tidak menahan mereka akan zakat harta benda kecuali ditahan
untuk mereka air hujan dari langit. Jikalau tidak ada binatang (yang
juga hidup di atas permukaan bumi ini) sudah tentu mereka tidak akan
diberi hujan oleh Allah SWT.
4. Dan tiada mereka menyalahi akan janji Allah dan RasulNya,
kecuali Allah akan menurunkan ke atas mereka musuh yang akan merampas
sebahagian dari apa yang ada di tangan mereka.
5. Dan apabila pemimpin-pemimpin mereka tidak melaksanakan hukum
Allah yang terkandung dalam Al-Quran dan tidak mahu menjadikannya
sebagai pilihan, maka (di waktu itu) Allah akan menjadikan bencana di
kalangan mereka sendiri. “ (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Hadis di atas menerangkan bahawa :
1. Penyakit Taun (menular seperti kolera dan Aids) adalah disebabkan banyaknya terhasil dari punca perzinaan.
2. Kesulitan mencari rezeki dan kezaliman pimpinan adalah disebabkan
dari rakyat yang mengurangkan sukatan, ukuran dan timbangan.
3. Kemarau panjang disebabkan tidak mengeluarkan zakat.
4. Kekuasaan musuh mengambil sebahagian dari apa yang dimiliki kaum
Muslimin (seperti hilangnya Tanah Palestina dari tangan kaum Muslimin)
disebabkan mereka mengkhianati janji-janjinya kepada Allah SWT.
5. Perang saudara yang berlaku di kalangan kaum Muslimin disebabkan
mereka mengabaikan hukum-hukum Allah SWT dan tidak menjadikan Al-Quran
sebagai undang-undang di dalam kehidupan mereka.
Hadis Ke Tiga Puluh Enam:
BILAKAH AKAN TERJADI KEHANCURAN?
Dari Abu Hurairah Ra. Ia berkata: “Pada suatu hari ketika Nabi SAW
sedang berada dalam suatu majlis dan berbicara dengan orang yang hadir,
tiba-tiba datang seorang A’rabi (Arab Badwi) lalu dia bertanya kepada
Rasulullah SAW, “Bilakah akan terjadi hari qiamat?” Nabi SAW terus
berbicara. Sebahagian yang hadir berkata, “Baginda (Nabi) mendengar apa
yang ditanyakan, tetapi pertanyaan itu tidak disenanginya.” Sementara
yang lain berkata, “Bahkan Baginda tidak mendengar pertanyaan itu.”
Sehingga apabila Nabi SAW selesai berbicara, Baginda bersabda, “Di mana
orang yang bertanya tentang hari qiamat tadi?” Lalu Arab Baduwi itu
menyahut, “Ya! Saya wahai Rasulullah.” Maka Nabi SAW bersabda, “Apabila
amanah telah disia-siakan maka tunggulah hari qiamat.” Arab Badwi itu
bertanya pula, “Apa yang dimaksudkan dengan mensia-siakan amanah itu? ”
Nabi SAW menjawab, “Apabila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya,
maka tunggulah kedatangan hari qiamat.” (HR. Bukhari)
Keterangan
Pada hari ini banyak urusan telah diserahkan kepada mereka yang bukan
ahlinya, sedangkan orang yang layak untuk menjalankan urusan tersebut
tidak diberi kesempatan yang sewajarnya. Ini bererti waktu kehancuran
tidak lama lagi akan terjadi.
Hadis Ke Tiga Puluh Tujuh:
BERBANGGA-BANGGA DENGAN PEMBINAAN MASJID
Dari Anas bin Malik Ra. bahAwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Tidak terjadi hari qiamat sehingga umatku bermegah-megahan dengan bangunan masjid.” (HR. Abu Daud)
Keterangan
Di antara tanda dekatnya hari qiamat ialah Umat Islam bangga dan
bermegah-megahan dengan bangunan masjidnya. Di antara mereka bangga dan
merasa megah dengan keistimewaan bangunannya. Perhatian mereka hanya
berbangga dengan keindahan masjid sahaja, tidak kepada pengisian masjid
dengan ibadah dan solat berjamaah. Banyak masjid-masjid yang indah dan
besar, tetapi yang datang untuk solat di dalamnya hanya segelintir
manusia sahaja.
Hadis Ke Tiga Puluh Lapan:
MENJUAL AGAMA KERANA DUNIA
Dari Abu Hurairah Ra. ia berkata: Rasulullah SAW bersabda. “Akan
keluar di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan
menjual agamanya. Mereka berpakaian di hadapan orang lain dengan pakaian
yang dibuat dari kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk
mendapat simpati orang ramai dan perkataan mereka lebih manis dari gula.
Padahal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang
buruk). Allah SWT berfirman kepada mereka, “Apakah kamu tertipu dengan
kelembutanKu ? Ataukah kamu terlalu berani berbohong kepadaKu? Demi
kebesaranKu, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan
terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim
(cendekiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab fitnah tersebut).” (HR. Tirmizi)
Keterangan
Golongan yang dimaksudkan di dalam Hadits ini ialah orang-orang yang
menjadikan agama sebagai alat untuk mendapat keuntungan dunia. Mereka
rela menjual agama untuk mendapat keuntungan dunia … Dan apabila
kepentingan dunia bertentangan dengan hukum syara’, mereka berani
mengubah hukum Allah dan menyembunyikan kebenaran. Mereka juga ahli
mengemukakan hujah-hujah yang menarik dan alasan-alasan yang memikat
hati, tetapi
sebenarnya hujah-hujah dan alasan tersebut hanya semata-mata timbul dari
kelicinan mereka memutarbalikkan fakta. Mereka menipu orang lain
padahal sebenarnya mereka menipu diri sendiri.
Mereka akan dilanda kekusutan pemikiran yang sangat tajam sehingga orang
alim yang banyak pengalaman pun akan kehabisan akal dan buah
pikirannya. Mereka menghadapi masalah-masalah yang meruncing dan akan
menemui jalan buntu dalam masalah yang dihadapi.
Hadis Ke Tiga Puluh Sembilan:
GOLONGAN YANG SELAMAT
Dari ‘Auf bin Malik Ra. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda; “Umat
Yahudi telah berpecah-belah menjadi tujuh puluh satu golongan, maka
hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga dan yang tujuh puluh lagi
akan masuk neraka. Umat Nashrani telah berpecah belah menjadi tujuh
puluh dua golongan, maka tujuh puluh satu golongan masuk neraka dan
hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga. Demi Tuhan yang diriku di
dalam kekuasaanNya, umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga
golongan, hanya satu golongan sahaja yang masuk syurga dan tujuh puluh
dua akan masuk neraka. Sahabat bertanya, “Golongan mana yang selamat ? ”
Nabi SAW menjawab, “Mereka adalah jamaah. (Golongan Ahli Sunnah Wal
Jamaah) (HR. Ibnu Majah)
Keterangan
Yang dimaksudkan dengan jamaah yang selamat ini ialah golongan yang
tetap berpegang teguh kepada Al-Quran dan As-Sunnah dan juga dengan
pendirian sahabat-sahabat dan salafus-soleh, atau pun yang diistilahkan
oleh para ulamak dengan golongan “Ahli Sunnah wal jamaah”. Selain
dari golongan ini adalah sesat dan akan menjadi penghuni neraka.
Hadis Ke Empat Puluh:
SEPULUH TANDA-TANDA QIAMAT BESAR
Dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari Ra. Dia berkata: “Datang kepada
kami Rasulullah SAW dan kami waktu itu sedang bertukar pikiran. Lalu
Baginda bersabda: “Apa yang kamu bicarakan?” Kami menjawab: “Kami sedang
berbicara tentang hari qiamat.” Lalu Nabi SAW bersabda: “Tidak akan
terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam
tanda-tandanya. “Kemudian Baginda menyebutkannya: ” Asap, Dajjal,
binatang, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin
Mariam A.S., Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur,
sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab, yang akhir sekali
adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau
manusia ke Padang Mahsyar mereka.” (HR. Muslim)
Keterangan
Sepuluh tanda-tanda qiamat yang disebutkan Rasulullah SAW dalam Hadis
ini adalah tanda-tanda qiamat besar yang akan terjadi ketika hampir
tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu ialah:
1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit seperti
selesma di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan orang
kafir.
2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan menguji keimanan,
sehingga banyak orang yang akan tertipu dengan seruandan dakyahnya.
3. Binatang besar yang keluar dekat bukit Sofa di Makkah yang akan
bercakap, manusia sudah tidak mahu lagi beriman kepada Allah SWT.
4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya. Maka waktu itu Allah
SWT tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat dari
orang yang berdosa.
5. Turunnya Nabi Isa A.S. ke permukaan bumi ini. Beliau akan membantu
pemerintahan Imam Mahadi yang sedang berkuasa pada waktu tersebut dan
Baginda akan mematahkan segala salib yang dibuat oleh orang-orang
Nasrani dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal.
6. Keluarn ya bangsa YaJuj dan Ma’juj yang akan membuat kerosakan di
permukaan bumi ini, iaitu apabila mereka berhasil menghancurkan dinding
yang dibina dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh
Iskandar Zulkarnain bersama pembantu-pembantunya pada zaman dahulu.
7. Gempa bumi di Timur .
8. Gempa bumi di Barat.
9. Gempa bumi di Semenanjung Arab.
10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar. Api itu akan bermula dari negera Yarnan.
Menurut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari
beliau mengatakan: “Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang terpilih)
dari kumpulan Hadis-Hadis Rasulullah SAW keluarnya Dajjal adalah yang
mendahului segala tanda-tanda besar yang mengakibatkan perubahan besar
yang berlaku di permukaan bumi ini. Keadaan itu akan diakhiri dengan
kematian Nabi Isa A.S. (setelah beliau turun dati langit). Kemudian
terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda
qiamat yang besar yang akan merosakkan sistem alam cakrawala, kejadian
ini akan diakhiri dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dasyat itu.
Berkemungkinan keluarnya binatang yang disebutkan itu adalah terjadi di
hari yang matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya. “
INTISARI
Setelah kita membaca hadis-hadis Rasulullah SAW yang menggambarkan
kepada kita peristiwa peristiwa akhir zaman, dapatlah kita mengambil
beberapa kesimpulan, iaitu:
(1) Hendaklah kita sentiasa bermuhasabah (membuat perhitungan diri) dan
membuat penelitian terhadap diri kita masing-masing untuk meningkatkan
amalan yang sudah ada dan menjauhkan segala perkara-perkara yang tidak
baik dan mungkar. Kita hendaklah menjauhkan diri dari golongan sesat
yang sifat-sifatnya telah diterangkan oleh Rasulullah SAW di dalam
hadis-hadis yang telah kita sebutkan.
(2) Hendaklah kita berpegang teguh kepada aqidah Ahli Sunnah Wal Jamaah,
aqidah yang telah menjadi pegangan para sahabat, tabien dan para
ulamak, baik salaf mahupun khalaf yang datang silih berganti dari zaman
ke zaman kerana golongan ini sahaja yang akan terselamat dan akan dapat
memasuki syurga. Golongan yang lain dari mereka akan menjadi penghuni
Neraka.
(3) Hendaklah kita berusaha mencari ilmu pengetahuan agama, terutama
ilmu-ilmu yang diistilahkan oleh para ulamak sebagai ” Ilmu Fardhu Ain ”
kemudian diikuti dengan ” Ilmu Fardhu Kifayah “. Setiap hari, kita
sediakan waktu khusus untuk belajar ilmu-ilmu syariat, terutama dari
ulamak-ulamak yang soleh yang mewarisi tugas-tugas para Ambiya’ A.S.
Cari dan tuntutlah ilmu sebelum diangkat (dihilangkan) oleh Allah SWT dari permukaan bumi.
(4) Hendaklah kita berusaha membersihkan hati dari sifat-sifat kotor dan
sentiasa bermujahadah untuk menghilangkan sifat-sifat tercela seperti
“hubbu Dunia” (cinta kepada dunia) dan “takut mati” yang menjadi sebab
segala kelemahan kaum Muslimin dan sebab kemenangan musuh terhadap kita.
Untuk tujuan ini kita hendaklah mempelajari dan mendalami Ilmu Akhlak (
Ilmu Tasauf ) serta menghayatinya di dalam kehidupan kita.
(5) Hendaklah kita berhati-hati di dalam mencari nafkah kehidupan supaya
kita terhindar dari sumber-sumber yang tidak diredhai oleh Allah SWT.
Hendaklah kita menjauhkan diri dari harta-harta yang haram dan jangan
melakukan kezaliman apa-apa pun terhadap hak milik orang lain kerana
tubuh yang tumbuh dari makanan yang haram pasti akan dibakar dengan api
neraka.
(6) Hendaklah kita mengambil berat tentang permasalahan pendidikan
keluarga, anak, isteri dan keluarga kita. Dan hendaklah kita memberikan
waktu khusus untuk mentarbiah (mendidik) mereka dan berusaha supaya
mereka dapat mengikuti ajaran yang telah diberikan Rasulullah SAW. Jika
kita tidak melakukan demikian, besar kemungkinan kita akan menjadi
terjerumus pada bila-bila masa sahaja ke dalam jurang kemaksiatan,
iaitu apabila kita terpaksa menuruti kemahuan mereka yang sentiasa
berlawanan dengan kehendak agama.
(7) Hendaklah kita memberikan waktu yang cukup setiap hari untuk membaca
Al-Quran Al-Karim. Bacalah Al-Quran sebelum diangkat dari permukaan
bumi. Hendaklah kita membacanya dengan baik, serta berusaha memahami
kandungannya. Ia adalah teman hidup kita di malam yang sunyi dan wirid
kita ketika manusia sedang sibuk dengan berbagai urusan di waktu petang
dan di waktu orang lain sedang nyenyak tidur di tengah malam.
(8) Hendaklah kita memberikan sebagian dari rezeki kurniaan Allah SWT
kepada kita untuk diberikan kepada keluarga kita yang memerlukannya dan
kepada orang yang kurang berkemampuan, kerana sedekah itu adalah
sebahagian dari bekal kita menjalani negeri akhirat yang sangat jauh dan
sangat susah. Semoga dengan apa yang telah kita korbankan itu akan
menjadi hitungan dalam suratan kebaikan di akhirat kelak.
(9) Hendaklah kita memahami Islam ini dengan bentuknya yang “Syumul”
yang melengkapi seluruh aspek kehidupan. Dengan itu kita hendaklah
mengikuti dan melaksanakan ajaran Islam di dalam semua lapangan
kehidupan. Islam ketika berada di masjid, Islam ketika berada di tengah
masyarakat, Islam ketika bernegara dan Islam di dalam semua lapangan
kehidupan.
(10) Yang terakhir, hendaklah kita hidup untuk agama yang kita cintai
ini. Kita menjadikan Islam sebagai pilihan dan berjuang untuk
menyebarkannya. Kita hendaklah memberi pengorbanan sewajamya untuk Islam
dipenuh usaha· dan gigih memperjuangkannya. Kita hendaklah juga
berhati-hati terhadap apa yang direncanakan oleh musuh-musuh Islam,
apakah dari golongan Yahudi atau pun dari golongan Nasrani dan dari
lain-lain golongan. Dengan demikian kita akan dapat memelihara diri dari
terjerat dengan perangkap yang dipasang oleh musuh untuk menghancurkan
Islam dan umat Islam.
Inilah sepuluh intisari yang dapat saya tuliskan di sini yang merupakan
sebagian dari mutiara-mutiara yang terkandung di dalam hadis-hadis yang
telah saya paparkan. Mudah-mudahan kita mendapat keberkatan dariNya dan
semoga Allah SWT sentiasa melimpahkan kerahmatan kepada kita semua,
RahmatNya dan KeampunanNya adalah sebagai penghapus dosa dan kesalahan
yang telah kita lakukan.
Petikan Daripada Buku Abu Ali Al-Banjari An-Nadawi.
http://ibh3.wordpress.com/2010/08/30/40-hadits-terpenting-tentang-hari-qiamat/#more-967
Tidak ada komentar:
Posting Komentar