Saudara-saudara Rahimakumullah, ketahuilah bahwa sesungguhnya bencana
yang dahsyat, perbuatan yang paling buruk, dan aib yang paling nista
adalah kurangnya perhatian masyarakat kita pada Sholat Lima Waktu,
Sholat Jum'at dan Sholat Berjamaah, padahal semua itu adalah
ibadah-ibadah yang dengannya Allah meninggikan derajat dan menghapuskan
dosa-dosa maksiat. Dan sholat adalah cara ibadah seluruh penghuni bumi
dan langit.
Rasulullah SAW bersabda: "Langit merintih dan memang ia pantas merintih,
karena pada setiap tempat untuk berpijak terdapat malaikat yang
bersujud atau berdiri (sholat) kepada Allah Azza Wa Jalla." (HR. Imam
Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad)
Orang yang meninggalkan sholat karena dilalaikan oleh urusan dunia akan
celaka nasibnya, berat siksanya, merugi perdagangannya, besar
musibahnya, dan panjang penyesalannya.
Dengarkanlah nasihatku tentang nasib orang yang meninggalkan sholat,
baik semasa hidup maupun setelah meninggal. Sesungguhnya Allah merahmati
orang yang mendengarkan nasihat kemudian memperhatikan dan
mengamalkannya.
Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya sholat adalah kewajiban yang
ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa',
4:103)
Abu Hurairah RA meriwayatkan, "Setelah Isya' aku bersama Umar bin
Khattab RA pergi ke rumah Abu Bakar AsShiddiq RA untuk suatu keperluan.
Sewaktu melewati pintu rumah Rasulullah SAW, kami mendengar suara
rintihan. Kami pun terhenyak dan berhenti sejenak. Kami dengar beliau
menangis dan meratap."
"Ahh..., andaikan saja aku dapat hidup terus untuk melihat apa yang
diperbuat oleh umatku terhadap sholat. Ahh..., aku sungguh menyesali
umatku."
"Wahai Abu Hurairah, mari kita ketuk pintu ini," kata Umar RA. Umar
kemudian mengetuk pintu. "Siapa?" tanya Aisyah RA. "Aku bersama Abu
Hurairah."
Kami meminta izin untuk masuk dan ia mengizinkannya. Setelah masuk, kami
lihat Rasulullah SAW sedang bersujud dan menangis sedih, beliau berkata
dalam sujudnya:
"Duhai Tuhanku, Engkau adalah Waliku bagi umatku, maka perlakukan mereka
sesuai sifat-Mu dan jangan perlakukan mereka sesuai perbuatan mereka."
"Ya Rasulullah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu. Apa gerangan yang terjadi, mengapa engkau begitu sedih?"
"Wahai Umar, dalam perjalananku ke rumah Aisyah sehabis mengerjakan
sholat di mesjid, Jibril mendatangiku dan berkata, "Wahai Muhammad,
Allah Yang Maha Benar mengucapkan salam kepadamu," kemudian ia berkata,
"Bacalah!"
"Apa yang harus kubaca?"
"Bacalah: "Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang
menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya, mereka kelak
akan menemui kesesatan." (QS. Maryam, 19:59)
"Wahai Jibril, apakah sepeninggalku nanti umatku akan mengabaikan sholat?"
"Benar, wahai Muhammad, kelak di akhir zaman akan datang sekelompok
manusia dari umatmu yang mengabaikan sholat, mengakhirkan sholat (hingga
keluar dari waktunya), dan memperturutkan hawa nafsu. Bagi mereka satu
dinar (uang) lebih berharga daripada sholat." Hadits ini juga
diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA.
Abu Darda` berkata, "Hamba Allah yang terbaik adalah yang memperhatikan
matahari, bulan dan awan untuk berdzikir kepada Allah, yakni untuk
mengerjakan sholat."
Diriwayatkan pula bahwa amal yang pertama kali diperhatikan oleh Allah
adalah sholat. Jika sholat seseorang cacat, maka seluruh amalnya akan
ditolak.
Rasulullah SAW bersabda: "Wahai Abu Hurairah, perintahkanlah keluargamu
untuk sholat, karena Allah akan memberimu rezeki dari arah yang tidak
pernah kamu duga."
Atha' Al-Khurasaniy berkata, "Sekali saja seorang hamba bersujud kepada
Allah di suatu tempat di bumi, maka tempat itu akan menjadi saksinya
kelak di hari kiamat. Dan ketika meninggal dunia tempat sujud itu akan
menangisinya."
Rasulullah SAW bersabda: "Sholat adalah tiang agama, barang siapa
menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa
merobohkannya, maka ia telah merobohkan agama." (HR. Imam Baihaqi)
"Barang siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka ia telah kafir."
(HR. Bazzar dari Abu Darda`), kafir yang dimaksud disini adalah ingkar
terhadap perintah Allah karena perbuatan orang kafir adalah tidak pernah
shalat. Dalam Shahih Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah saw bersabda
yang membedakan antara orang beriman dengan orang kafir adalah shalat.
Maka maukah kita disamakan dengan orang kafir, padahal Rasulullah saw
bersabda"Barang siapa mengikuti kebiasaan suatu kaum maka dia termasuk
kaum tersebut". Orang2 kafir adalah orang yang tidak pernah shalat,
maukah kita termasuk golongan mereka.
"Barang siapa bertemu Allah sedang ia mengabaikan sholat, maka Allah
sama sekali tidak akan mempedulikan kebaikannya." (HR. Thabrani)
"Barang siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka terlepas sudah darinya jaminan Muhammad." (HR. Imam Ahmad dan Baihaqi)
"Allah telah mewajibkan sholat lima waktu kepada hamba-Nya. Barang siapa
menunaikan sholat pada waktunya, maka di hari kiamat, sholat itu akan
menjadi cahaya dan bukti baginya. Dan barang siapa mengabaikannya, maka
ia akan dikumpulkan bersama Firaun dan Haman." (HR. Ibnu Hibban dan
Ahmad) .
http://www.taushiyah-online.com/index.php?page=taushiyah/detail_Tausyiah&idT=102
Tidak ada komentar:
Posting Komentar