Sebuah tempat kembali nan kekal menanti di ujung pintu, di balik
tabir itu terdapat segala janji-janji Allah. Sebuah janji wujud cintaNYa
pada hamba-hamba yang senantiasa lurus, tiada pernah ingkar lagi
membangkang akan seruanNya. Sesungguhnya hadiah cinta dari Robbul Izzati
bagi hambaNya yang tiada pernah membangkang adalah naungan surga dengan
segala macam hidangan istimewa, pakaian keindahan nan mempesona, wajah
yang berseri, istana nan megah, pasangan-pasangan yang anggun, dan
segala bentuk keindahan yang tek ternilai.
Siapa kah yang pertama kali akan memasuki surga? Yang akan memasuki
surga adalah Rasulullah SAW. Sementara kelompok pertama yang kemudian
akan memasuki surga tanpa hisab adalah berjumlah 70.000 orang. Mereka
bergandengan tangan hingga memasuki surga.
Rasulullah SAW bersabda “Ditampakkan beberapa umat kepadaku, maka ada
seorang nabi atau dua orang nabi yang berjalan dengan diikuti oleh
antara 3-9 orang. Ada pula seorang nabi yang tidak punya pengikut
seorangpun, sampai ditampakkan kepadaku sejumlah besar. Aku pun bertanya
apakah ini? Apakah ini ummatku? Maka ada yang menjawab: ‘Ini adalah
Musa dan kaumnya,’ lalu dikatakan, ‘Perhatikanlah ke ufuk.’ Maka
tiba-tiba ada sejumlah besar manusia memenuhi ufuk kemudian dikatakan
kepadaku, ‘Lihatlah ke sana dan ke sana di ufuk langit.’ Maka tiba-tiba
ada sejumlah orang telah memenuhi ufuk. Ada yang berkata, ‘Inilah
ummatmu, di antara mereka akan ada yang akan masuk surga tanpa hisab
sejumlah 70.000 orang. Kemudian Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam masuk
tanpa menjelaskan hal itu kepada para shahabat. Maka para shahabat pun
membicarakan tentang 70.000 orang itu. Mereka berkata, ‘Kita orang-orang
yang beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-Nya maka kitalah mereka
itu atau anak-anak kita yang dilahirkan dalam Islam, sedangkan kita
dilahirkan di masa jahiliyah.’ Maka sampailah hal itu kepada Nabi
Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, lalu beliau keluar dan berkata, ‘mereka
adalah orang yang tidak minta diruqyah, tidak meramal nasib, dan hanya
kepada Allahlah mereka bertawakkal.” [HR. Bukhari 8270]
Rasululllah juga bersabda: “…adapun tiga orang yang pertama kali
masuk surga adalah syahid, seorang hamba yang tidak disibukkan oleh
dunia, dan taat kepada Rabbnya dan orang fakir yang memiliki tanggungan
namun ia menjaga diri dari meminta-minta” (HR Ahmad)
Tahukah kamu bahwa ternyata ummat nabi Muhammad memiliki kesempatan
masu surga paling banyak disbanding ummat terdahulu. Ini seperti
dijelaskan dala hadist, Rasulullah SAW bersabda: “…, Ahli surga 120
shaf, 80 shaf di antaranya dari ummatku, dan 40 shaf lagi dari ummat
lainnya.” (HR. Tirmidzi 3469)
Sementara orang yang terakhir memasuki surga adalah hamba Allah yang
melintasi sirath, terkadang jalan, terkadang merangkak, terkadang hampir
terjatuh dan hangus terlalap api neraka. Allah memerintahkannya masuk
surga, namun ia melihat seakan surga telah penuh sesak. Allah SWT
berkata kepadanya bahwa ia akan diberi kenikmatan sepuluh kali dunia dan
isinya. Itulah derajat penghuni surga yang paling rendah tingkatannya
(HR Muslim)
Memperoleh hadiah terindah dari Ilahi tentu memiliki sebab, sebab
yang menghantarkan hamba-hambaNya menuju kebahagiaan yang hakiki.
Sebab-sebab yang menghantarkan masuk ke naungan kebahagiaan hakiki di
dalam surga diantaranya adalah:
1. Iman kepada Allah semata dan tidak ada sekutu bagiNYa. Mukmin yang
hanya beriman hanya kepada Allah adalah seorang mukmin yang meyakini
bahwa Allah hanya satu-satunya yang patut disembah. Iman ini menjadi
fondasi diterimanya amalan-amalan sholehnya selama di dunia.
“Sesungguhnya Aku ini Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah sholat untuk mengingat Aku.” (Qs Thaha:14)
2. Amal Sholeh. Amal sholeh menjadi sebab kedua yang menghantarkan
seseorang menuju surgaNya. Tanpa amal sholeh, tidak ada yang bisa
menggapai janji balasan cintaNya berupa tempat kesudahan yang di
dalamnya terdapat bidadari-bidadari bermata jeli.
“Dan orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (Qa Al Baqarah: 82)
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh,
mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya.” (Qs Yuus:
9)
Ayat-ayat yang menerangkan tentang keutamaan amal sholeh yang
diiringi iman memiliki tiang yang disebut dinul Islam dan dinul Islam
itu memiliki bangunan yang dinamakan rukun Islam. “Islam dibangun di
atas lima perkara: 1) persaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan
Muhammad adalah rasul Allah, 2) mendirikan sholat, 3) menunaikan zakat,
4) puasa, 5) menunaikan haji bagi yang mampu.”
3. Takwa dan Takut (khauf) kepada Allah. Setiap perbuatan yang akan
menggelincirkan pada jurang kenistaan akan dihindari karena takut akan
azab pedih, azab yang memilukan dan sangat keras siksanya. Dasar
ketakwaan dan kekhaufan kepada Allah akan menjadikan hama-hambaNya untuk
bertindak sesuai perintahNya dan balasannya berupa kebaikan di akhirat
kelak.
“ Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: ‘Apakah yang telah
diturunkan oleh Tuhanmu?’ Mereka menjawab: ‘(Allah telah menurunkan)
kebaikan.’ Orang-orang yang berbuatbaik di dunia ini mendapatkan
(pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhiratlah lebih baik
dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa.” (Qs An Nahl:
30)
4. Hijrah dan berjuang di jalan Allah (jihad). Hijrah artinya
berpindah, dapat diartikan berpindah dari negrinya untuk berjuang di
jalan Allah. Bisa juga diartikan meninggalkan perbuatan-perbuatan
khilaf. Berjihad di jalan Allah bisa juga diartikan melawan musuh-musuh
Allah, namun di zaman yang modern ini jiha bisa dilakukan dengan
menuntut ilmu (jihadnya seorang murid), berbakti pada orang tua
(jihadnya seorang anak), berperilaku adil pada rakyatnya (jihadnya
seorang pemimpin), atau dengan berdakwah/beramar ma’ruf nahi munkar.
5. Taat kepada Allah dan RasulNya. Barangsiapa yang mentaati Allah
dan Rasulnya berarti ia diberi kesempatan untuk tinggal di surgaNya
kelak. Taat disini memiliki arti bahwa hambanya senatiasa menjalankan
perintah, larangan, ketentuan atau hukum-hukum Allah.
6. Makrifatul Haq. Makrifatul Hak artinya adalah mengetahui kebenaran. Mengetahui kebenaran tentang Al Qur’an.
7. Shidiq dan Shidiqin. Kejujuran akan berbuah kebaikan dan kebaikan akan berbuah keridhaan Allah untuk memperoleh balasannya.
8. Sabar. Sabar yang ada dalam diri seorang mukmin adalah quwwatun
ihtimal (kekuatan menahan beban). Bebannya bukan beban barbel atau beban
lain, bebannya berupa ujian ketaatan dan keimanan dari Allah SWT. Ali
bin Abi Thabib membagi sabar menjadi tiga bagian: pertama sabar ketika
mendapat musibah sehingga tidak marah, kedua sabar dalam ketaatan
sehingga melaksanakannya, dan ketiga sabar terhadap kemaksiatan sehingga
tidak terjerumus kedalamnya.
“Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridhoan Tuhannya,
mendirikan sholat, menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada
mereka, secara sembunyi-sembunyi, terang-terangan, serta menolak
kejahatan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat
kesudahan yang baik.” (Qs Ar Ra’d: 22)
9. Taubat. Bertaubat memiliki maksud untuk memperoleh ampuan Allah
SWT. Rasulullah SAW mengajarkan lafadz permohonan ampun dari Allah akan
dosa-dosa hambaNya berupa lafadz “astaghfirullahhal azhim” yang artinya
hamba mohon ampun kepada Allah yang Mahaagung. Lafadz ini mengandung
tiga penegasan: pertama Saya bertaubat kepadaMu ya Allah dan Saya sangat
mengharap rahmatmu, kedua Saya menyesal atas perbuatan dosa di masa
lalu, ketiga Saya berjanji kepadaMu tidak berbuat maksiat lagi
selamanya. Hendaklah seorang hamba Allah bertaubat dengan taubat yang
sebenar-benarnya (taubatan nasuha).
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan
taubat nasuha (taubat yang semurni-murinya. Mudah-mudahan Rabbmu akan
menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukanmu ke dalam surge yang
mengalir di bawahnya sungau-sungai, pada hari ketika Allah tidak
menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia.” (Qs At
Tahrim: 8)
10. Berbakti kepada kedua orang tua. Keduanya bisa menjadi duri
bagimu atau bunga bagimu. Manakala durhaka kepada keduanya maka
duri-duri itu akan mengantarkanmu ke jurang kenistaan neraka, sebuah
tempat kembali yang buruk.
“Dan Tuhanmy telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain
Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya.”(Qs Al Isra: 23)
11. Dzikrullah. Dzikrullah merupakan jalan bagi orang-orang yang
berjalan menuju titian keselamatan, wujud kepasrahanbagi orang-orang
yang bersujud, kapal bagi orang-orang yang akan tenggelam, dan kedekatan
pada Allah SWT.
Sebab-sebab yang mengantarkanmu menuju surga itu berjalan beriringan
bersama-sama, tidak saling meninggalkan dan melupakan, sebab-sebab itu
tiada salah satunya terpisah-pisah. Jika salah satunya hilang maka tiada
sempurna jalan menuju kebahagiaan hakiki.
http://azzalia.wordpress.com/2012/04/04/maukah-kutunjukkan-sebab-yang-mengantarkanmu-ke-surga/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar